Harianpilar.com, Lampung Barat – Jalur penghubung Lampung Barat-Pesisir Barat lumpuh total selama 16 jam, hal itu disebabkan oleh longsor yang terjadi sepanjang 20 meter dengan ketinggian 2 meter di jalan nasional yang menghubungkan kedua kabupaten tersebut, tepatnya di Kilometer 16 Pekon Kubuperahu, Kecamatan Balikbukit, Senin (4/1/2016) sekitar pukul 22.00 Wib.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Barat Maidar, SH, kepada Harian Pilar kemarin mengungkapkan, longsor yang terjadi di jalan penghubung Lampung Barat-Pesisir Barat tersebut terjadi di wilayah Lambar, akibat tinggingnya curah hujan dan aliran air dari atas bukit.
“Longsor itu disebabkan oleh curah hujan yang cukup tinggi mengguyur Lamabar, selain itu ada rembesan air dari arah bukit,” kata Maidar.
Lanjut Maidar, setelah mengetahui telah terjadi bencana itu, pihaknya langsung berkoordinas dengan pihak terkait, yakni Dinas PU, Dinas Perhubungan dan Polres, akan tetapi bantuan alat berat baru tiba pulul 11.00 Wib.
“Satu unit alat berat eksavator baru didatangkan pada siang tadi, dan pada pukul 14.00 wib jalur itu sudah bisa dilalui. Disamping itu, dia bersyukur tidak ada korban luka-luka maupun korban jiwa yang di akibatkan bencana itu,” terang dia.
Dia menghibau kepada masyarakat yang akan melalu jalur tersebut untuk berhati-hati terlebih memasuki musim hujan saat ini.
“Kami memberitahukan kepada masyarakat untuk melihan cuaca jika akan menggunakan jalur Liwa-krui itu, pasalnya jalur tersebut merupakan jalur yang rawan terjadi longsor termasuk musim penghujan pada bulan Januari hingga Februari nanti,” jelas dia.
Saat disinggung persiapan pihaknya dalam menghadapi terjadinya bencana longsor yang kapan saja bisa terjadi, dia sudah menyiapkan tim, kemudian berkoordinasi ke semua pihak terkait.
“Kami berkoordinasi dengan Dinas PU untuk alat berat bisa stand by di arah jalur Liwa-Krui, sehingga kita bisa cepat melakukan penanganannya, karena akan berdampak terhadap masyarakat,” pungkasnya. (Doni/Juanda)