oleh

Menjelang Lima Tahun Kepemimpinan Rycko-Eky (IV): Rycko ‘Tersandera’ PT Supreme

Harianpilar.com, Lampung Selatan – Selama hampir lima tahun memimpin Lampung Selatan (Lamsel), berbagai kebijakan telah diterbitkan Rycko Menoza sebagai Bupati Lamsel. Namun, hanya kebijakan mendukung eksplorasi panas bumi oleh PT. Supreme Energy di Gunung Rajabasa nampaknya yang ‘menyenderanya’. Pasalnya, masyarakat adat setempat masih tetap menolak eksplorasi tersebut.

Sebagai Kepala Daerah, Rycko diminta akomodatif terhadap aspirasi masyarakat adat dengan mengedepankan dialog dalam menyikap berbagai masalah, dan tidak hanya mau menang sendiri.
“Sekarang zamanya menanam pohon, bukan merusak atau menebang pohon. Pikirkan mudarat manfaat dari apapun keputusan yang menyangkut kehidupan masyarakat lokal,” ujar satu Tokoh Masyarakat Lamsel, Yahudin Haikar. SH gelar Panglima Tapak Belang Kakhiya Niti Zaman Wayhandak, Rabu (8/7/2015).

Menurutnya, Kepala daerah mesti berpikir jernih dan sehat dalam menyikapi masalah eksplorasi Gunung Rajabasa itu,”Air sangat penting untuk kehidupan anak cucu kelak, pertahankan sumber mata air yang sudah ada, bukan malah mendukung pengeboran yang akan dilakukan oleh PT. Supreme Energy,” tegasnya.

Yahudin menjelaskan, Marga Adat Lampung Saibatin menjunjung tinggi kesantunan dan kehangguman. Karena itu, lebih baik berpihak ke masyarakat dari pada berpihak ke pengusaha.
“Kalau sampai dilakukan pengeboran dan sumber mata air yang ada di Gunung Rajabasa hilang, siapa yang mau bertanggung jawab? Keputusan soal ini menyangkut nasib anak cucung kita,” tandasnya.

Selain itu, lanjutnya, Rycko sebagai Kepala Daerah harus siap di kritik terutama terkait kebijakannya dan tidak hanya mau menang sendiri. Disisi lain juga harus lebih santun, bijaksana serta lebih sering bersilaturahmi dengan masyarakat.”Siapapun pemimpinnya harus siap di kritik atas semua kebijakan yang di ambil. Bukalah lebar-lebar kantor dan rumah dinas untuk masyarakat, biasakan silaturahmi dari pekon ke pekon,” ungkapnya.

Sementara, Pemerhati masalah pertanian Kabupaten Lampung Selatan, Yudi Adre, menjelang limatahun kepemimpinan Rycko-eki menyoroti masalah pupuk bersubsidi di Lamsel terbilang kurang.Menurutnya,kondisi itu mempengaruhi para petani saat memasukimusim tanam,
“Mungkin untuk saat ini pupuk bersubsidi tidak ada masalah karena sedang tidak musim tanam, tetapi kalau musim tanam tiba banyak petani yang mengeluhkan hal tersebut, karena pasokan pupuk bersubsidi masih banyak kurang,” katanya.

Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan,lanjutnya, harus mengajukan penambahan jumlah pupuk bersubsidi kepada PT Pupuk Sriwijaya (Pusri).Sehingga para petani dapat dengan mudah mendapatkan pupuk bersubsidi. Jika tidak ditambah maka akan selalu terjadi kelangkaan pupuk disetiap musim tanam tiba,”Pemerintah harus benar-benar memperhatikan masalah pertanian, karena kabupaten Lampung Selatan adalah salah satu lumbung pertanian,” pungkasnya. (Saiful/Juanda)