oleh

Warga Tanggamus-Tuba Resah Peredaran Beras Sintetis

Harianpilar.com, Tanggamus – Masyarakat Bumi Begawi Jejama Tanggamus dan Tulangbawang (Tuba) mulai dibuat resah atas peredaran  beras plastik (Sintetis) yang saat ini menjadi isu nasional.

Yulia (29) warga Kotaagung, Tanggamus yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga mengungkapkan keresahan yang dialaminya, setiap kali membeli beras. Dirinya dan beberapa ibu rumah tangga lainnya mengetahui beredarnya beras plastik tersebut dari kabar yang diberitakan di media elektronik.

Di mana, peredaran beras plastik ini sangat menggemparkan serta membawa kekhawatiran bagi warga beberapa kota besar di Pulau Jawa.

Tak ayal tentunya, ke khawatiran warga pulau Jawa akan beras plastik, juga turut di rasakan oleh masyarakat di Kabupaten Tanggamus.

“Ya, gimana nggak resah, beritanya sangat heboh akhir akhir ini, nah kami khawatir jangan jangan beras plastik ini sudah masuk ke Kabupaten Tanggamus,” kata Yulia, Minggu (24/5/2015).

Salah seorang pedagang sembako, dan khususnya beras, di Pasar Kotaagung yang namanya enggan untuk disebutkan menyatakan ke khawatiran akan merebaknya fenomena beras plastik ini, apalagi beras merupakan makanan pokok. Dan dalam hal ini, dirinya (Penjual beras, red) menyatakan bahwa, Tanggamus belum ditemukan beras plastik.

Terpisah, Adi pedagang beras lainnya berharap Pemerintah cepat menangkap para pemasok “Beras Plastik” yang menghebohkan ini, karena sangatlah meresahkan masyarakat, dan tidak jarang saat ini warga yang ingin membeli beras, sering bertanya apakah beras yang di jualnya asli atau palsu.

“Ya, saya berharap Pemerintah dapat segera menuntaskan persoalan ini, dan menindak oknum yang telah memasok Beras Plastik ini di Indonesia, karena tidak hanya masyarakat yang resah kami pedagang pun resah,” katanya.

Dari Tulangbawang, dikabarkan warga juga resah atas isu beredarnya beras sintetis, bahkan warga meminta pemkab setempat untuk secepatnya menggelar Sidak ke sejumlah pasar guna menekan peradaran beras plastik ini.

“Sekarang saya beli beras langsung dipenggilingan padi saja, kan sekarang banyak di Kampung-kampung para petani sedang panen padi, sehingga bisa dijamin keasliannya, daripada saya beli beras dipasar cuman gaktau dicampur atau tidaknya dengan beras plastic,” ujar Amnah, salah seorang warga, Minggu (24/5/2015).

Ketika ditanya apa ciri-ciri bahwa beras tersebut di oplos atau tidaknya dengan beras plastik, Amnah mengatakan.

“Saya gak tahu jelas ciri-cirinya, yang saya dengar di berita-berita kalau dimasak bentuk nasinya seperti bubur,” jelasnya.

Kecemasan dan ketidak tahuan dengan ciri-ciri beras pelastik pun juga di katakan oleh Yani Warga Menggala, saya sekarng takut kalau beras plastik masuk juga di Kabupaten Tulangbawang, sebab beras yang banyak dijual dipasaran Tulangbawang banyak dipasok dari luar daerah, sehingga tidak menutup kemungkinan beras plastik tersebut sudah beredar di Kabupaten kita. (Imron/Merizal/JJ)