Harianpilar.com, Bandarlampung – Teka-teki tidak beroperasionalnya 380 titik lampu penerangan jalan yang berada di Jalan Bypass Soekarno-Hatta (Soetta) terkuak. Ternyata, dari 380 titik lampu jalan, Pemkot hanya mengajukan 28 titik yang dihidupkan, padahal Pemkot baru membayar 5 titik penyambungan saluran listrik ke PLN.
PLN mengaku pihaknya siap menghidupkan lampu jalan tersebut, jika pihak Pemkot sudah melunasi pembayaran pemasangan saluran listrik tersebut.
“Kami akan bantu, asal pemerintah bayar dulu untuk biaya pemasangannya,” ujar Manajer Humas PLN Lampung I Ketut Darpa, saat dihubungi via telepon, Minggu (24/5/2015).
Diungkapkannya, Pemkot telah mengajukan 28 tititk untuk dihidupkan, namun dari semuanya hanya aada 5 titik yang telah dilunasi. Yakni di dua tempat yakni Rayon Wayhalim dan Rayon Telukbetung, sedangkan sisanya belum dilunasi.
“Yang baru dibayarkan baru lima, sisanya belum artinya bukan kami tidak ingin menghidupkan lampu akan tetapi jika sudah bayar itu menjadi tanggung jawab PLN,” katanya.
Ditegaskannya, selama pihak pemerintah belum membayar biaya penyambungan, PLN belum bisa membantu, akan tetapi jika sudah membayar siap membantu. Sedangkan terkait besaran dana yang harus dibayarkan, pihaknya harus menghitungnya terlebih dahulu.
“Nanti kita hitung terlebih dahulu, kalau itu belum diayar PLN belum bisa membantu,” terangnya, seraya berharap pemeritah segera melakukan penyelesaian administrasi pemasangan lampu itu, sehingga saat mudik lebaran bisa digunakan.
Sebelumnya, Walikota Bandarlampung Herman HN mengatakan, pihaknya menunggu kesiapan PLN untuk menghidupkan lampu jalan tersebut, sebab itu semua tugas PLN.
“Pemkot Bandarlampung akan membayar penggunaan listrik untuk lampu jalan, sehingga kami menunggu PLN apakah siap menghidupkan lampu jalan tersebut,” ujar Walikota Bandarlampung Herman HN beberapa waktu lalu.
Diberitakan sebelumnya, kenyamanan para pemudik lebaran yang mengguna jalur Soekarno-Hatta (Soetta) Bandarlampung terancam terganggu. Penyebabnya, ada sekitar 380 titik lampu penerangan jalan tersebut tidak berfungsi.
Kepala Bidang (Kabid) Penerangan Jalan Umum Dinas Kebersihan dan Pertamanan (Disbertam) Kota Bandarlampung Basuni Ahyar mengakui, jika sampai saat ini memang lampu di Jalan Bypass Soekarno-Hatta belum berfungsi, sebab pihaknya masih menunggu serah terima dari Balai Besar Kementrian Pekerjaan Umum untuk pemeliharaan lampu jalan tersebut,
“Sampai saat ini belum diserahkan, kami tidak tahu alasan persis kenapa belum juga diserahkan, kalau belum ada surat resmi kami tidak bisa menghidupkan lampu tersebut,” kata Basuni, belum lama ini.
Diterangkannya, pihaknya baru akan siap menanggung biaya perawatan dan pembayaran lampu jika lampu jalan by pass dalam kondisi hidup.
“Kami masih menunggu hidup, kalau masih dalam keadaan mati kami tidak mau, sebab yang harus membeli daya kepada PLN itukan mereka (Balai Besar Kementrian PU),” ungkapnya.
Seharusnya, sambung Basuni, penyerahan surat resmi dan berita acara diserahkan kepada Disbertam Kota Bandarlampung sejak tahun 2014.
“Seharusnya sudah dari tahun kemarin, kami sudah menyiapkan dana untuk bayar listrik per bulan, sampai sekarang statusnya masih menggantung jadi kami sama-sama menunggu,” tegasnya.
Diungkapkanya, pihaknya telah menyiapkan dana untuk membayar lampu sebesar Rp300-400juta/bulan yang akan dibayarkan kepada PLN.
“Itu kami hitung rata-rata kurang lebihnya segitu,kalau TDL (Tarif Dasar Listrik) naik bisa saja tarifnya juga naik,” imbuhnya. (Buchari/Juanda)