oleh

UKM UIN Komitmen Tanggulangi Sampah

Harianpilar.com, Bandarlampung – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Raden Intan Pencinta Alam (Maharipal) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung menunjukan komitmen dalam penanggulangan sampah.

Hal itu merupakan salah satu respon atas kondisi Indonesia yang memprihatinkan dalam hal pengelolaan sampah, khususnya sampah plastik.

Bahkan, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyebutkan, Indonesia merupakan penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia yang dibuang ke laut.

Atas dasar ini, UKM Maharipal UIN Raden Intan Lampung membentuk tim Ecobrick sebagai upaya penanggulangan sampah anorganik khususnya plastik.

Ecobrick sendiri merupakan olahan botol plastik bekas, kemudian diisi sampah plastik jenis lain yang telah dipotong kecil dan dipadatkan di dalam botol tersebut.

Selanjutnya botol-botol bekas yang terisi sampah plastik dengan padat tersebut, siap dirangkai sesuai keinginan dari kreativitas para pengrajin.

Sebagai organisasi yang berwawasan lingkungan, Maharipal terus berupaya mengembangkan sistem pengelolaan sampah plastik secara praktis namun ekonomis.

Ketua Umum Maharipal Miftahul Sobri menjelaskan, Ecobrick sangat cocok dengan aktivitas para pemuda yang kreatif, dalam penanggulangan sampah-sampah yang ada disekitar.

“Ecobrick ini cocok sekali bagi para pemuda sebagai stimulan untuk lebih kreatif, karena ini (Ecobrick) bisa dirangkai sedemikian rupa seperti menjadi meja, kursi, bahkan bisa dibuat sebagai bahan dasar bangunan,” jelasnya dalam rilis yang dikirim ke jejamo.com pagi ini.

Selain itu juga, kata Miftahul melanjutkan, program ini utamanya dalam rangka mendukung langkah UIN Raden Intan Lampung menuju Ecocampus.

“Seperti yang diharapkan Rektor (Prof. Dr. H.Moh. Mukri, M.Ag. red) terkait pengelolaan kampus hijau Kampus berwawasan lingkungan,” tegasnya.

Sementara, ketua tim Ecobrick Maharipal Erick Sandiego mengatakan, untuk mensukseskan program ini, pihaknya mewajibkan setiap anggota membuat tiga botol Ecobrick sebagai langkah awal.

“Kami bebankan tiga botol bagi setiap anggota, kemudian hasilnya akan kami buat kursi dan meja,” kata dia kepada redaksi.

Erick beserta timnya akan terus mengkampanyekan Ecobrick . Pihaknya berharap pengolahan sampah plastik ini bisa diterapkan masyarakat luas, terutama kalangan anak muda. (Mar/Lis)