oleh

Parah, Bantuan PIP Diduga Disunat

Harianpilar.com, Mesuji – Oknum Komite SDN 1 Gedung Ram, Tanjungraya, Mesuji, kangkangi instruksi bupati. Pasalnya, oknum Komite SDN 1 Gedungram, tersebut diduga melakukan pemotongan dana bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) sebesar Rp50.000/murid.

Bahkan, dugaan pemotongan itu dengan berdalih dana sukarela. Padahal, Instruksi Bupati Mesuji Khamami, dengan jelas dan tegas sekecil apapun dan dalih apapun bantuan yang telah disalurkan pemerintah kepada masyarakat maupun siswa-siswi tidak ada pemotongan sepeserpun.

Salah satu wali murid, yang enggan namanya dikorankan mengatakan, pemotongan dana tersebut dilakukan oleh Ketua Komite, sebesar Rp50 ribu, padahal, bantuan itu untuk murid yang kurang mampu.

“Dan ini sangat kami sayangkan, persoalan ini juga sudah kami laporkan ke bupati.   Pemotongan dana Bantuan Program Indonesia Pintar dengan dalih dana sukarela ini sudah kami sampaikan ke bupati. Memang, dana itu tidak seberapa hanya Rp50 ribu permurid, total yang harus diterima sebesar Rp450.000/siswa, dan dana ini ditujukan kepada 63 Siswa. Artinya yang diterima hanya 400 ribu/siswa,” paparnya.

Dugaan pemotongan dana ini tentunya sangat merugikan murid yang kurang mampu dan tidak sesuai dengan apa yang telah diintruksikan bupati, apapun tidak boleh dipotong, tetapi kenyataannya ada pemotongan.

“Kita sudah mengadu kepada pak bupati, bagaimana ini pak tolong di tindak lanjuti soalnya bukan sekali ini saja. Bahkan, sudah sering dilakukan pemotongan,” jelasnya.

Sementara Bupati Mesuji Khamami, mendapat aduan tersebut langsung berang. Pasalnya, pemotongan itu acap kali dirinya mendapat laporan, bahkan berulang kali juga telah kita tegaskan tidak ada lagi tindakan sunat menyunat dana bantuan oleh siapapun tetapi ini dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Kita sesalkan adanya pemotongan tersebut. Semestinya orang tidak mampu harus kita bantu bukan kita sunat lagi dana bantuan tersebut. Sebenarnya sering saya sampaikan dilarang ada potongan potongan. Dan saya minta yang memotong untuk di kembalikan,” jelas Khamami.

Orang nomor satu ini mengimbau kepada seluruh ketua komite serta guru-guru untuk tidak melakukan pemotongan dalam bentuk apapun. Termasuk pungutan biaya apapun dan dirinya mengharamkan kegiatan itu.

“Jelas-jelas sudah sering kita katakan bahwa setiap kegiatan apapun saya tegaskan tidak ada potongan, ataupun pungutan-pungutan biaya apapun. Dan bagi ketua Komite serta guru-guru untuk mematuhinya dan jangan di ulangikembali bagi ketua Komite SDN 1 Gedung Ram,” singkat Khamami berang. (Sandri/JJ)