Harianpilar.com, Bandar Lampung – Wakil Ketua DPRD Provinsi Lampung, Naldi Rinara mengapresiasi dan mendukung sepenuhnya program Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Thomas Amirico, S.STP., M.H., dalam upaya memperbaiki kualitas pendidikan di Lampung.
Apresiasi terhadap komitmen ini didasari pada upaya yang serius untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih efektif, produktif, dan berfokus pada potensi dan kebutuhan siswa dengan cara melakukan penilaian kinerja Kepala Sekolah yang dilakukan oleh Disdikbud Provinsi Lampung.
“Kami mengapresiasi komitmen Bapak Thomas Amirico dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan Kinerja Kepala Sekolah, Ini menunjukkan keseriusan pemerintah yang sangat berani,”. Ucapnya..
Naldi juga mengatakan dengan adanya evaluasi ini, maka hal itu bertujuan memeratakan tenaga sumber daya manusia di lapangan, sekaligus mengoptimalkan peran pejabat yang dimaksud dalam penyelenggaraan lembaga pendidikan.
“Perlu diketahui bahwa Kepala Sekolah (Kepsek) juga kan diminta untuk bertanggungjawab penuh terhadap proses belajar mengajar di sekolah,”ujar Naldi yang juga Ketua Partai Nasdem Kota Bandarlampung.
Naldi menegaskan, evaluasi yang dimaksudkan adalah mengetahui prestasi karir atau kendala kepsek selama menjalankan tugas.
“Mengingat maju mundurnya kualitas sekolah tergantung dari tindak tanduk kepala sekolahnya. Kepsek merupakan tenaga pendidik yang paling mengetahui kebutuhan sekolah dan karakteristik siswa maupun guru yang dipimpinnya. Namun perlu diingat, jabatan tersebut bukan bersifat mutlak karena Peraturan Pusat (PP) telah menggariskan aturan masa tugas pejabat bersangkutan,” paparnya.
Untuk diketahui sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Thomas Amirico menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Lampung dan mengejar ketertinggalan sesuai dengan instruksi Gubernur Lampung untuk menyukseskan tri cita Gubernur, di antaranya dengan melakukan peningkatan kualitas sumber daya manusianya.
”Saya sudah sebar kuesioner kepada guru dan siswa untuk mencari informasi terkait kinerja kepala sekolah di masing-masing sekolah. Dengan data ini nanti akan diketahui apakah dia berhasil sebagai kepala sekolah atau tidak. Kalau memang gagal, ya diganti. Tolok ukurnya adalah prestasi, salah satu jumlah lulusan yang diterima di perguruan tinggi negeri, perkembangannya seperti apa, bertambah atau tidak? Kalau malah menurun, itu berarti kepala sekolahnya gagal, ya kita copot,”pungkasnya. (Ramona).