Harianpilar.com, Tulang Bawang – Pasangan calon nomor urut 02 Qudratul Ikhwan dan Hankam Hasan dalam debat kandidat pemilihan kepala daerah Tulang Bawang 2024 mengeluarkan statemen untuk sektor pendidikan dengan rencana yang kontroversial. Mereka mengusulkan untuk mengubah Universitas Megow Pak Tulang Bawang (UMPTB) menjadi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau Sekolah Menengah Atas (SMA).
Dalam pernyataan debat terakhir, pasangan calon bupati Qodrotul menjelaskan bahwa perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan akses pendidikan menengah yang berfokus pada keterampilan praktis dan langsung terhubung dengan kebutuhan industri lokal.
Mereka berargumen bahwa penyesuaian ini lebih relevan untuk pemuda daerah yang membutuhkan keahlian siap kerja dari pada jenjang pendidikan universitas.”Visi kami adalah memberikan pendidikan yang langsung bisa dimanfaatkan oleh masyarakat lokal,” ujar calon bupati Qudrotul.
Mereka juga menambahkan bahwa pengalihan fungsi UMPTB akan diikuti dengan program pelatihan kerja dan penyediaan fasilitas belajar yang lebih terjangkau.
“Namun, rencana ini menuai beragam tanggapan dari masyarakat, alumni dan akademisi. Beberapa pihak sangat tidak mendukung karena dianggap suatu kemunduran pendidikan bila langkah ini yang dilakukan,” tukasnya.
Ini suatu kemunduran dan kami sangat menyesalkan langkah seperti ini yang dipilih oleh calon bupati Qudrotul, harusnya pada saat akan ditutup kemarin sebagai Pj. bupati beliau harusnya mengambil kebijakan dan langkah untuk berupaya menyelamatkan UMPTB, Ujar Putra salah satu alumni UMPTB.
“Ini akan menghilangkan kesempatan untuk pemuda tuba mendapatkan pendidikan tinggi yang layak dan berkualitas di daerah Tulang Bawang (Tuba). Padahal indeks pembangunan manusia (IPM) Tuba ini butuh ditingkatkan, dan universitas adalah salah satu yang berperan penting untuk meningkatkan IPM di Tuba dan kemajuan di daerah khususnya kabupaten Tulang Bawang,” imbuh Putra. (Rls)
