oleh

Dibawah Gangguan Cuaca Buruk, Cabor Menembak Tambah Emas dan Perak Untuk Lampung  

Harianpilar.com, Banda Aceh – Cuaca buruk hujan dan angin kencang yang terus melanda arena PON XXI Aceh-Sumut menjadi tantangan berat bagi para atlet Lampung di Cabang olahraga (Cabor) menembak. Namun para anak didik Novi Irawan itu terus berjuang keras dan sukses mendulang kembali medali untuk Sang Bumi Rua Jurai.

Pada pertandingan Kamis (19/9), di Lapangan Rindam Iskandar Muda (IM), Aceh Besar, Cabor menembak meraih medali emas dan perak. Medali emas dipersembahkan Wira Sukma dari nomor Individual 50m Pistol Men. Sementara mendali perak dipersembahkan atlet andalan Lampung Adylia Safitri dari nomor doble trap women. Ini medali ke dua bagi Adylia di PON XXI Aceh-Sumut, setelah sehari sebelumnya Adylia meraih emas nomor trap women.

Selain mendapat medali, Wira juga memecahkan rekor di PON XXI 2024 di Aceh dan Sumut. Sebelumnya rekor dipegang oleh petembak dari Jawa Tengah, Dalimin dengan catatan poin 553-5x.

Dari 60 tembakan, Wira berhasil mengumpulkan total poin sebanyak 555-5x. Pada 10 tembakan pertama, Wira mengumpulkan nilai sebanyak 92, di 20 tembakan selanjutnya ia meraih total nilai rata-rata 94.

Lalu pada 30 tembakan selanjutnya, Ia mendulang nilai 91. Di 40 hingga 50 tembakan, Wira meraih total nilai yang sama yakni 95. Dan di 60 tembakan terakhir ia meraih poin 88.

Perak diraih oleh atlet asal Kalimantan Selatan atas nama Deny Pratam dengan total nilai 513-6x. Lalu perunggu berhak diberikan kepada Muhammad Iqbal dari Jawa Tengah dengan total nilai 536-5x.

Sementara, Adylia Safitri kembali unjuk kebolehan dengan berlagab dikelas double trap women dan meraih perak.

Adel kembali bersaing dengan atlet asal Papua Sarmuna, atlet DK Jakarta Silpia Silimang, dan atlet asal Nusa Tenggara Barat (NTB) Anastasya.

Pada rount pertama Adel sempat kalah dengan hanya mengantongi 17 point, Anastasya 18 point, Silpia Silimang 19 point, dan Sarmuna 21 point.

Terpaan angin yang kencang terus mempengaruhi penampilan para atlet. Ini terlihat pada round ke dua, dimana Adel sempat total lost pada dua tembakan pertama.

Namun pada tembakan kedua, Adel langsung memperbaiki penampilannya dan sukses dalam dua tembakan beruntun. Begitu juga pada tembakan ketiga, dua tembakan Adel sukses mengenai sasaran dua kali beruntun.

Tembakan ke empat, dari dua peluru yang dilepaskan Adel, hanya satu mengenai sasaran. Adel terus meningkatkan konsentrasinya dan beradaptasi dengan naik turunnya terapaan angin. Upaya Adel mulai menunjukkan hasil, itu terlihat pada tembakan ke lima, ke enam dan ke tujuh Adel sukses membidik dengan sempurna sasaran dengan masing-masing dua tembakan beruntun.

Pada round ke dua ini, Adel unggul 19 point, disusul Silpia 17 point, Sarmuna 14 point, dan Anatasya 15 point.

Pada round ketiga giliran Sarmuna yang memimpin dengan 21 point, disusul Silpia 19 point, Anatasya 18 point dan Adel 17 point.

Pada rount ke empat, Adel bersaing ketat dengan Silpia dan berakhir dengan skor sama masing-masing mengantongi 19 point. Sementara Anatasya hanya mengantong 15 point dan Mauimana hanya mengantongi 13 point.

Namun dari perhitungan total nilai Silpia dari DK Jakarta menang tipis dengan 74 point berhak atas medali emas, Adel 73 point memperoleh perak dan Sarmuna 67 point meraih perunggu.

Medali perak ini merupakan medali ke dua bagi Adel, setelah sehari sebelumnya meraih emas dari nomor trap women.

Pelatih menembak Lampung, Novi Irawan mengatakan meski terbentur dengan hujan dan angin yang kencang, anak asuhnya, Wira dan Adel dapat beradaptasi hingga menyabet mendali di PON kali ini.

“Dan atlet dapat menangani dengan baik, sehingga hasilnya hari ini sangat memuaskan dikarenakan mendapatkan emas di 50 meter dan Wira memecahkan rekor nasional PON XXI 2024 di Aceh-Sumut,” ungkapnya.

Ia menyebut petembak dari Jawa Tengah dan Kalimantan Selatan selalu menjadi pesaing terberat Lampung di ajang PON

“Melihat hasil latihan gak meleset karena kita menargetkan Wira di medali emas,” terangnya.

Di kesempatan yang sama, Petembak Lampung peraih emas, Wira Sukman mengaku pertandingan ini menjadi adu gengsi dan emosional yang pernah dilakoninya.

“Alhamdulillah dalam 5 bulan terakhir, rekor saya pegang kemudian diambil oleh petembak asal Jawa Tengah, Dalimin. Dan selama kurun waktu setahun terakhir saya tidak pernah mendapat juara empat, hari ini adalah pertandingan emosional dan adu gengsi banget,” jelasnya.

Ia mengaku dirinya butuh persiapan dua tahun untuk fokus di kelas pistol jarak 50 meter.

“Saya terjun di atlet sudah dari 2018 di 10 meter, tapi radar 50 meter baru PON lalu main juga. Dan ini kebanggaan bagi saya dan masyarakat Lampung,” ujarnya.

Sementara itu, Kabid Binpres KONI Lampung, Chandra Kurniawan menyebut emas yang diraih Wira, menjadi emas ke-21 untuk kontingen Lampung.

“Sungguh luar biasa di penghujung PON XXI 2024, Lampung diberi kejutan dengan dua medali emas di menembak yang sebelumnya memang menembak menjadi prioritas emas di PON 2024,” ungkapnya.

Ia menyebut masih ada beberapa potensi cabor dari kontingen Lampung untuk meraih emas di PON XXI 2024.

“Potensi cabor yang meraih medali hari ini ada menembak dua nomor lagi, dan kickboxing yang dipertandingkan di Sumut. Insyaallah kita bisa memaksimalkan di detik akhir pelaksanaan PON 2024,” pungkasnya. (Ramona).