Harianpilar.com, Bandarlampung – Elektabilitas bakal calon gubernur (Bacagub) Lampung, Rahmat Mirzani Djausal tertinggi dibandingkan dengan bakal calon gubernur lainnya. Berdasarkan hasil survey Disway Jakarta – Radar Lampung Media Group Research and Development, politisi yang akrab disapa Iyay Mirza itu memiliki elektabilitas 34,80 persen.
Sementara posisi kedua ditempati oleh Ketua DPW Nasdem Lampung dengan elektabilitas 31,50 persen, disusul Politisi PDIP Umar Ahmad dengan 14,10 persen. Sedangkan, petahana Arinal Djunaidi berada diposisi keempat dengan elektabilitas hanya 11,80 persen.
“Hasil survei menunjukkan bahwa elektabilitas Rahmat Mirzani mencapai 34,80 persen, disusul oleh Herman HN dengan 31,50 persen, Umar Ahmad dengan 14,10 persen, dan Arinal dengan 11,80 persen,” ungkap CEO Disway, Ardiansyah, saat merilis hasil survei yang dilakukan oleh pihaknya di Hotel Holiday Inn Bandarlampung, Selasa (6/8).
Dari hasil survey tersebut, elektabilitas Mirza juga hampir merata menyebar di Provinsi Lampung. Dari 15 Kabupaten/kota, Mirza unggul di 8 Kabupaten, diantaranya Lampung Barat 65,71 persen, Lampung Utara 65,33 persen, Mesuji 52 persen, Tulangbawang 38 persen, Pesawaran 45,45 persen, Pesisir Barat 55 persen, Tanggamus 45,71 persen, dan Way Kanan 40 persen
Sementara Herman HN unggul di 5 Kabupaten/kota, yakni Bandarlampung 47,50 persen, Metro 25 persen, Lampung Selatan 44,17 persen, Lampung Tengah 51,33 persen, dan Pringsewu 30,00 persen. Kemudian Umar Ahmad menang di 2 kabupaten, yakni Lampung Timur 32,8 persen dan Tulangbawang Barat 60,00 persen.
Ardiansyah, yang akrab disapa Bang Aca, menjelaskan bahwa survei dilakukan dengan melibatkan 1.000 responden dari total 6.539.128 pemilih di Lampung 2024, yang tersebar di 14 kabupaten/kota di seluruh Lampung. Survei ini dilaksanakan pada periode 14-20 Juli 2024.
Dalam survei tersebut, juga teridentifikasi isu-isu yang menjadi perhatian responden terhadap para bakal calon gubernur.
Isu infrastruktur menjadi yang paling dominan dengan 44,70 persen, diikuti oleh isu ekonomi dengan 23,20 persen, pendidikan 15,60 persen, kesehatan 9,70 persen, hukum dan keamanan 4,60 persen, serta lingkungan 2,20 persen.
Pada kesempatan yang sama, Pengamat Politik dari FISIP Universitas Lampung, Robi Cahyadi Kurniawan, menilai bahwa jumlah sampel 1.000 responden tergolong kecil dibandingkan dengan total jumlah penduduk dan pemilih.
“Dengan sampel 1.000 responden, hasil survei masih dianggap kecil. Namun, dalam konteks survei awal, ini sudah memenuhi kriteria dengan margin of error sekitar 3,10 persen, yang berarti hasilnya bisa mengalami perubahan,” ujarnya.
Robi menambahkan bahwa elektabilitas bisa berubah seiring waktu karena perubahan dalam dinamika politik dan masyarakat.
“Tingkat kepercayaan 95 persen menunjukkan hasil yang baik. Namun, karena manusia dan situasi selalu berubah, elektabilitas yang ada saat ini mungkin tidak permanen,” jelasnya. (Ramona).