oleh

Winari Jadi Pembicara di Forum Nasional Stunting 2022

Harianpilar.com, Tulangbawang – Bupati Tulangbawang Dr. Hj. Winarti,SE.,MH didaulat jadi pembicara dan narasumber dalam acara Forum Nasional Stunting 2022 yang digagas BKKBN Pusat, di Ballroom Shangri-la Hotel Jakarta, Selasa (6/12).

Penghargaan itu sebagai bentuk apresiasi BKKBN atas keberhasilan Tulangbawang dalam penurunan stunting melalui 25 Program Bergerak Melayani Warga (BMW).

Program pro rakyat yang diinisiasi bupati Winarti  ini tebukti mampu membuka mata dunia bahwa salah satu kabupaten di Bumi Rua Jurai Ini mampu membukukan sejarah sebagai salah satu daerah yang penurunan angka stuntingnya melampui target nasional.

Dalam paparanya Winarti menjelaskan, pada awal kepemimpinan dirinya di tahun 2018, stunting di Tulangbawang berada pada 32,49 persen.

“Dengan kekompakan dan gotong royong luar biasa yang ditumbuhkan para tenaga kesehatan (Nakes) Kabupaten Tulangbawang dan masyarakat di bawah naungan Dinas Kesehatan serta Instansi terkait, maka Sai Bumi Nengah Nyapur ini mampu berbicara banyak dengan menurunkan secara drastis angka stunting menjadi 9,5 persen pada tahun 2021,” jelasnya.

Menurut Winarti, capaian tersebut melampui target nasional yang ada di rentang 14 persen.

Kegiatan dengan tema ‘Peran Komunikasi Perubahan Perilaku Dalam Percepatan Penurunan Stunting’ tersebut juga disiarkan secara live oleh chanal youtube BKKBN official channel dan dalam kesempatan yang baik ini Bupati Winarti juga mendapatkan penghargaan penanganan penurunan stunting.

Ditegaskan Winarti, bahwa perlu komitmen serius bagi semua kalangan untuk menurunkan stunting di daerahnya masing-masing.

“Stunting menjadi masalah utama yang menghambat perkembangan serta pertumbuhan generasi Penerus bangsa. Sebuah bangsa akan sulit untuk meningkatkan kualitas serta kapabilitas generasi penerusnya apabila stunting masih menjadi permasalahan yang krusial,” tandasnya.

Oleh karena itu, ajaknya, seluruh komponen harus sepakat dan komitmen untuk menurunkan serta menghilangkan stunting.

“Para pemimpin di daerah masing-masing harus mampu menjadi lokomotif yang mengarahkan stakeholder serta masyarakat agar bersama bergerak juga bergotong royong menangani stunting,” ujarnya. (*)