Harianpilar.com, Pesawaran – Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK) memahami Kurikulum 13 (K-13). Hal itu dikatakan Ketua TP PKK Kabupaten Pesawaran Nanda Indira Dendi dalam Sosialisasi K-13 tingkat PAUD-TK, di aula Pemkab Pesawaran, Senin (26/9/2016).
Nanda mengatakan sosialisasi K-13 ini dilakukan untuk menjadikan anak didik yang berkualitas. “Maka guru-guru yang ikut sosialisasi ini harus serius. Agar paham dengan materi yang diberikan narasumber. Agar tercipta cita-cita organisasi, yakni mencerdaskan anak dan anggota,” kata dia.
Dilanjutkan dia, sosialisasi dan pelatihan yang berisi tentang bimbingan, penyuluhan, tambahan wawasan dan keterampilan berkesinambungan, sesuai dengan visi dan misi yang ada.
“Kami tentunya berharap, ke depannya akan lebih baik dan lebih bermanfaat. Khususnya dalam ikut serta membangun Kabupaten Pesawaran ini,” ujarnya.
Nanda juga mengatakan peran anggota Dharma Wanita Persatuan, sebagai istri Aparatur Sipil Negara (ASN), sangat diperlukan dalam mensejahterakan anggota. Khususnya melalui beberapa bidang.
Seperti, bidang pendidikan, ekonomi dan sosial. Serta dalam bidang kebudayaan yang disampaikan dan diberikan secara demokratis. “Wanita masa kini sudah banyak yang berpendidikan tinggi. Sehingga, menjadikan wanita ingin bekerja untuk memenuhi standar kebutuhan hidup yang lebih baik,” terang dia.
Nanda mengharapkan agar pelaksanaan program kerja Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Pesawaran dapat berhasil secara efektif dan efesien. “Dan saya berharap pertemuan kita hari ini dapat menjadi suatu pertemuan yang dapat menambah akrabnya hubungan silaturahmi. Terutama antara sesama istri ASN sebagai keluarga besar Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Pesawaran yang kita cintai dan banggakan,” ucap dia.
Sementara itu, Kabid PAUD di Disdikbud Pesawaran Mareta menjelaskan, sosialisasi K-13 itu diterapkan kepada guru-guru tingkat PAUD dan TK yang ada di Pesawaran. Tujuannga, agar penguasaan materi dimiliki para tenaga pengajar tersebut.
“Ya, dalam sosialisasi itu kita menekankan materi Kurikulum 2013 kepada tenaga pengajarnya. Agar lebih menguasai lagi, dan dapat diterapkan kepada anak didiknya,” jelas dia saat dihubungi melalui sambungan selulernya, Senin 26 September 2016, sekitar pukul 14:40 WIB.
K-13 untuk anak PAUD dan TK, kata Mareta, lebih menekankan pendekatan emosional antara guru dan anak didik. “PAUD dan TK beda dengan SD dan SMP yang muridnya harus menguasai materi. Kalau di PAUD itu gurunya yang lebih menguasai materi mendidik siswanya,” jelas dia.
Sosialisasi K-13 ini, ujar dia, akan dilaksanakan terus, sampai guru-gurunya lebih paham lagi. Bahkan, dalam waktu dekat, tim dari pusat akan turun ke Pesawaran untuk memberi pengajaraan materi. (Fahmi/Mar)