Harianpilar.com, Bandarlampung – Rapat Koordinasi (Rakor) Gubernur se-Sumatra, yang digelar di Novontel, Bandarlampung, Rabu (27/7/2016) menghasilkan sebelas kesepakatan yang dan telah ditandatangani oleh 10 gubernur yang hadir.
Ke sebelas kesepakatan tersebut yakni, mendorong percepatan pembangunan infrastruktur Sumatera (jalan tol trans sumatera, jalur kereta api trans sumatera, bandara perintis, dan pelabuhan. Membangun kawasan industri Sumatera di masing masing wilayah serta pengembangan perdagangan regional. Mengembangkan potensi maritim Sumatera untuk mempercepat pertumbuhan dan pemerataan ekonomi daerah.
Mendorong perkuatan lembaga Badan Resetorasi Gambut serta peningkatan koordinasi dengan pemerintah daerah dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) Tenaga Kerja melalui pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) Regional Sumatera.
Mendorong percepatan pembangunan Institut Teknologi Sumatera (ITERA) guna mewujudkan Centre of Excellent Sumatera. Mendorong pembangunan destinasi pariwisata unggulan Sumatera untuk mewujudkan visi Wonderful Indonesia.
Mendorong percepatan pembangunan pembangkit listrik 15.000 MW menuju swasembada energi untuk meningkatkan pengembangan investasi di wilayah Sumatera. Kerjasama lintas wilayah dan lintas sektor untuk pencegahan dan penanggulangan Human Trafficking, Narkoba dan Pornografi.
Selain itu, upaya mencapai tujuan tersebut telah dilakukan pembahasan atas agenda-agenda, sebagai berikut, review Kesepakatan Rapat Koordinasi Forum Gubernur Se-Wilayah Sumatera Tahun 2015 di Provinsi Aceh dan Isu strategis pembangunan dan Agenda Bersama Sumatera yang memerlukan dukungan dan perhatian Kementerian/Lembaga serta Pemerintah Daerah secara administratif dan teknis akan ditindaklanjuti oleh Gubernur terkait sebagaimana pada Lampiran kesepakatan ini.
Dan yang terakhir, menyepakati tuan rumah dan Ketua Forum Gubernur se Wilayah Sumatera Tahun 2017 adalah Provinsi Jambi.
Gubernur lampung M Ridho Ficardo berharap dengan acara Rapat kordinasi (Rakor), se-Sumatra untuk menguatkan sinergitas dalam rangka menyiapkan Sumatra sebagai pemegang tongkat estafet pembangunan nasional.
“Menguatkan sinergi diberbagai sisi, jangan sampai kita membangun masjid disamping masjid. Kordinasi dan sinergi sangat dibutuhkan untuk mencapai cita-cita, Sumatra sudah harus dipersiapkan untuk mengambil alih tongkat estafet pembangunan,” katanya di Hotel Novotel, Rabu (27/7/2016).
Dengan melangkah bersama, secara vertikal akan mendapatkan dukungan pemerintah pusat dan secara horizontal akan memperkuat kesatuan Pemerintah Sumatra dalam menyiapkan Sumatra yang dicita-citakan.
Jalan Tol Trans Sumatra yang pembangunannya terus dipercepat, harus bisa menjadi momentum dan batu lompatan untuk daerah-daerah di Sumatra lebih mengembangkan diri.
Infrastruktur bernama JTTS tersebut, harus bisa menjadi penyatu pembangunan Sumatra kedepan. Oleh karna itu, dampak JTTS terhadap daerah-daerah di Sumatra harus dibahas rinci dalam Rakor Gubernur se-Sumatra tahun ini.
Pemerintahan Lampung yang bergiat aktif terus bersinergi dengan daerah lain dan Pemerintah pusat, sehingga bisa menjadi contoh yang baik untuk kepala daerah yang lain.
“Diharapkan dampak JTTS yang menurut perhitungan bisa menaikan pertumbuhan hingga 0,6 persen bahkan di suatu daerah bisa penetrasi lebih jauh bila mampu mempersiapkan dengan matang dan memitigasi dampak JTTS sejak sekarang,” jelasnya. (Fitri/Juanda)