Harianpilar.com, Bandarlampung – Sebanyak 10 dosen Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya mengikuti seminar evaluasi pembahasan proposal penelitian hibah Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) di kampus setempat, Jumat (29/7/2016).
Salah satu proposal yang dipresentasikan berjudul peningkatan daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah dengan penerapan Total Quality Manajement (TQM) melalui pengembangan pusat kajian kualitas perguruan tinggi oleh Dr. RZ. Abdul Aziz, ST., MT.
“Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam menghasilkan produk dan layanan yang berkualitas dengan mengimplementasikan TQM guna mampu bersaing dalam pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA),” terangnya.
Sepuluh penelitian dosen tersebut dievaluasi oleh para reviewer handal baik dari pihak eksternal dan internal, diantaranya Dr. Bartoven Vivit Nurdin, S.Sos., MSi, dan Dr. Ing. Ardian Ulvan dari Universitas Lampung, serta Dr. RZ. Abdul Aziz, ST., MT, Dr. Anuar Sanusi, SE., MSi, dan Dr. Ir. Suhendro Yusuf Irianto, M.Kom dari Darmajaya.
Sementara itu, Kepala Lembaga Pengembangan Pembelajaran, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat (LP4M) Darmajaya, Dr. Anuar Sanusi, SE., MSi mengatakan, tahun 2016, Darmajaya berhasil memenangkan 25 hibah penelitian dan 10 hibah pengabdian kepada masyarakat dari Kemenristek Dikti.
Lanjutnya, seminar evaluasi ini dilakukan untuk meriview 10 proposal penelitian dari 26 penelitian. Anuar mengungkapkan, 10 proposal penelitian ini bersifat multi tahun meliputi penelitian unggulan perguruan tinggi, penelitian terapan, dan penelitian kerjasama perguruan tinggi. Sementara 15 penelitian lain yang sudah diriview sebelumnya bersifat mono tahun meliputi penelitian dosen pemula (PDP), dan penelitian fundamental.
“Penelitian merupakan salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Karena itu, Darmajaya terus berupaya mendukung dan memotivasi para dosen untuk aktif dan kreatif melakukan penelitian. Kami berharap setiap tahun penelitian dosen Darmajaya dapat terus meningkat baik secara kuantitas dan kualitasnya,” ujarnya.
Anuar menambahkan, upaya Darmajaya tersebut sejalan dengan kebutuhan pemerintah. Dimana saat ini, Indonesia memiliki banyak sumber daya manusia (SDM) kualifikasi pendidikan S3 namun publikasi ilmiah yang masih rendah.
“Karena itu kami berharap kegiatan ini dapat mendorong para dosen Darmajaya untuk melakukan penelitian, serta menghasilkan output yang dipublikasikan dalam bentuk jurnal maupun seminar berskala nasional dan internasional. Selain itu juga bisa diterapkan oleh stakeholder sesuai dengan bidang ilmunya. Sehingga manfaat penelitian bisa dirasakan oleh masyarakat dan ikut berkontribusi kepada Negara,” harapnya. (Lis/Mar)