oleh

Menelisik ‘Borok’ PU Tuba

Harianpilar.com, Tulangbawang – Perealisian sejumlah proyek milik Dinas Pekerjaan Umum (PU) Tulangbawang tahun 2015 diduga kuat sarat penyimpangan. Mulai dari perencanaanya hingga pengerjaan dan penggunaan materialnnya terindikasi tidak sesuai ketentuan.

‘Borok’ PU Tuba itu sangat terlihat pada perealisasian proyek rehabilitasi/peningkatan jalan sampai dengan hotmik ruas jalan Cendana Kecamatan Menggala. Proyek yang memiliki volume panjang 096 Km dan lebar 13 Meter ini dikerjakan dalam dua tahap. Mulai dari pengadaan konsultan perencanaan, pengawas dan pelaksana kontruksinya proyek ini dilakukan dalam dua tahapan. Hal itu jelas mengindikasikan perealisasian proyek itu tidak menganut prinsif efensiensi dalam penggunaan anggaran.

Berdasrakan penelusuran, pengadaan konsultan perencanaan tahap peratama dilakukan tahun 2014 senilai Rp123 juta yang dikerjakan oleh CV. Sumber Daya Teknik. Pengadaan konsultan tahap lanjutan dilakukan pada tahun 2015 dikerjakan CV.Razaktha Sulton senilai Rp22jta. Sementara, untuk pekerjaan kontruksi dilakukan pada tahun 2015, tahap pertama dikerjakan CV.Tata Laksana dengan nilai Rp3,4 Miliar dan tahap kedua dikerjakan CV.Lumbung Berkah dengan pagu Rp1,1 Miliar.

Dalam perencanaan tahap pertama yang dilakukan CV Sumber Daya Teknik, proyek itu memiliki volume masing-masing panjang jalur kanan dan kiri 0,96 Km dan lebar 6,5 Meter, item pekerjaan didalam perencanaan itu yakni penambahan badan kurang lebih 2 meter.Namun, dalam pelaksananya pekerjaan kontruksi tahap pertama yang dikerjakan CV. Tata Laksana dengan pagu Rp3,4 Miliar itu pada jalur kiri dikerjakan semua dari sta 0-960 meter, untuk jalur kananhanya dikerjakan dari Sta 0-400 Meter saja. Sedangkan sisanya 560 meter dilanjutkan kembali pada APBN-P dikerjakan oleh CV.Lumbung Berkah dengan pagu Rp1,1 Miliar.

CV.Sumber Daya Teknik telah melakukan CCO atau penambahan volume pekerjaan sepanjang 30 meter. Penambahan volume pekerjaan tersebut berdasarkan kelebihan pembayaran yang ada didalam RAB. Berdasarkan perhitungan dari pihak konsultan pengawas, sehingga total jumlah volume yang dikerjakan pihak rekanan pada jalur kanan menjadi panjang 530 meter. Akan tetapi volume kegiatan lanjutan pada rehap jalan cendana tersebut, didalam perencanaan volume panjang yang dilelang tetap panjang 560 meter.

Hasil pekerjaan lanjutan yang dilakukan CV.Lumbung Berkah dengan pagu Rp1,1 Miliar diduga tidak jauh berbeda dengan tahap pertama. Warga setempat, Iwan, mengatakan, batu onderlag yang digunakan pihak rekanan diduga kuat tidak sesuai spesifikasi yang ditentukan. Sebab, setahu pihaknya batu yang digunakan merupakan batu yang pernah akan dipakai pada proyek Rehabilitasi Jalan Gunung Sakti, namun ditolak oleh masyarakat dan pihak konsultan pengawas dikarenakan batu itu bercampur tanah.

“Anehnya pengawas dari Dinas PU maupun dari Konsultan Pengawas membiarkan hal itu,” cetusnya. Bahkan,lanjut Iwan, aspal yang digelar oleh pihak rekanan juga sangat tipis,”Parahnya lagi, pihak rekanan juga menghotmik jalan pada tiga gang dengan total panjang hampir 300 meter, setahu saya penanganan pada jalan lingkungan dan jalan poros itu berbeda. Kalau memang pembayaran pekerjaan rehabilitasi lanjutan pada jalan cendana lebih, kenapa tidak dikembalikan ke Kas Negara saja, kok pengajuan CCO dengan mengaspal jalan lingkungan diterima oleh Dinas PU, padahal semua ruas jalan cendana sudah diperbaiki,” cetusnya.

Seharusnya, jelas Iwan, Dinas PU Tulangbawang tidak mengabulkan pengajuan CCO Pihak rekanan, karna penanganan pekerjaan jalan jalur dua Cendana dan Jalan lingkungan sangat jauh berbeda, sehingga penanganan oleh pihak rekanan pada jalan lingkungan untuk memenuhi volume pekerjaan jalan cendana, terkesan asal-asalan. Tim Kerja Institute on Corruption Studies (ICS) Wilayah Tuba, Heriyanto WR, mengatakan, jika merujuk dari persoalan yang muncul itu,maka memang patut diduga adanya penyimpangan dan pemborosan anggaran dalam proyek itu.

“Kalau memang dalam perencanaan pertama Kegiatan Rehabilitasi dan Peningkatan Ruas Jalan Cendana tersebut sudah semua dikerjakan oleh CV.Sumber Daya Teknik pada tahun anggaran 2014 dengan pagu sebesar Rp123juta. Tidak perlu lagi Dinas PU menganggarkan kembali perencanaanya,” ujar Heri.

Menurut Heri, jika dilihat dari pekerjaan kontruksi rehabilitasi jalan cendana baik yang dilakukan CV.Tata Laksana maupun yang dikerjakan CV.Lumbung Berkah, banyak ditemukan permasalahan mulai dari aspalnya yang sangat tipis dan kulitas batu onderlag yang sangat diragukan,”Jadi patut diduga juga kualitas pekerjaan itu sarat penyimpangan,” tegasnya.

Selain itu, lanjut Heri, kegagalan dalam perencanaan kontruksi bangunan sama artinya kegagalan dalam melakukan pembangunan,”Artinya apabila dalam anggaran perencanaan saja sudah terjadi overlap seperti ini, tidak menutup kemungkinan pekerjaan kontruksi terjadi hal yang serupa,” cetusnya.

Bahkan, Heri mencurigai ada indikasi mark-up pada anggaran pengadaanan konsultah perencanana Kegiatan Rehabilitasi Jalan Cendana yang di anggarkan Dinas PU Tulangbawang sebesar Rp 123juta dan Rp22juta. Karena itu, Heri mendesak agar pengadaan jasa perencanana yang dikerjakan CV.Sumber Daya Teknik senilai Rp 123 juta,perencanaan lanjutan yang dikerjakan CV.Razaktha Sulton senilai Rp22 juta, hingga pembangunan fisiknya yang dikerjakan oleh CV. Tata Laksana senilai Rp3,4 Miliar dan pada kegiatan lanjutan yang dikerjakan CV.Lumbung Berkah senilai Rp1,1 Miliar harus diusut oleh penegak hukum.

Saat dikonfirmasi, Perwakilan Pihak CV. Tata Laksana, Rio, membantah jikapengerjaan proyek itu bermasalah.Menurutnya, pekerjakan yang dilakukan pihak sudah sesuai dengan ketentuan.

Menurut Rio, dengan melakukan pekerjaan sesuai dengan RAB saja perusahaannya sudah mendapatkan untung banyak, jadi pihaknya tidak perlu lagi mengurangi volume untuk mendapatkan keuntungan.“Kalau pekerjaan yang kami lakukan tidak sesuai dengan RAB dan spek, sewaktu pemeriksaan hasil pekerjaan akhir yang diukur oleh pihak dinas PU, pasti pihak dinas akan memerintahkan kami memperbaiki pekerjaan tersebut dan tidak memberikan izin kami melakukan PHO sebelum kami memperbaiki pekerjaan tersebut,” kilahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PU Kabupaten Tulangbawang, Ferly Yuledi, hingga berita ini diturunkan belum berhasil dikonfirmasi. (Merizal/Juanda)