oleh

Pertumbuhan PAUD Lampura Tak Se-Imbang

Harianpilar.com, Lampung Utara – Pertumbuhan pendidikan anak usia dini (PAUD) di Lampung Utara terus bertambah. Akan tetapi pertumbuhan tidak diiringi dengan peningkatan sarana dan prasarana penunjang kualitas PAUD itu sendiri. Dan itu, harus menjadi perhatian.

Kepala Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI) Dinas Pendidikan (Disdik) Lampura, Imam Hanafi, mengatakan saat ini jumlah PAUD yang ada di Lampura sebanyak 410, bertambah 40 unit dibandingkan dengan tahun 2014 yang lalu. Peningkatan jumlah PAUD itu menunjukan antusias permintaan masyarakat untuk memberikan pendidikan pada anak-anaknya balita. “Karena itu saat ini ditekankan bagi penggerak PKK di kecamatan agar dapat merealisasikan minimal satu unit PAUD di setiap desa/ kelurahan yang ada. Bunda PAUD Lampura sangat konsern akan pendidikan dini. Oleh karenanya PKK ditingkat kecamatan diwajibkan mampu mengupayakan berdirinya satu PAUD di setiap desa yang ada,” kata Imam

Untuk mengelola dan meningkatkan kualitas PAUD itu sendiri, lanjut Imam, bukanlah persoalan yang mudah. Harus disiapkan sarana permainan anak-anak, peningkatan kualitas tenaga pendidik dan yang lainnya, dan ini menjadi tugas berat. Apalagi, untuk mewujudkan itu, dibutuhkan support anggaran yang cukup lumayan besar. “Untuk peningkatan kualitas PAUD kita terkendala dengam minimnya anggaran. Dimana untuk anggaran PAUD di tahun 2016 ini kita hanya mendapat kisaran Rp500-700 juta, padahal kita sudah mengajukan sebesar Rp1,2 miliar. Jumlah itu tidak sebanding dengan kabupaten/kota lainnya yang mencapai Rp2 miliar lebih. Bahkan ada beberapa PAUD yang tidak memiliki sarana dan alat permaianan anak-anak,” kata Imam.

Namum demikian pihaknya tetap berupaya maksimal untuk bisa meningkatkan kualitas PAUD tersebut. “Untuk peningkatan kopetensi guru kita lakukan pelatihan dan seminar. Dan alhamdulillah dari provinsi juga di tahun ini ada bantuan pengadaan sarana dan alat permaianan PAUD,” katanya.

Masih menurut Imam, jumlah guru PAUD yang ada adalah 1600 guru dan sebagian kecil dari mereka sudah ada yang tetsertifikasi. Dari total jumlah guru tersebut hanya kisaran 200 guru yang mampu kita lakukan pelatihan untuk kopetensi mereka. Karena jika semua pihaknya tidak memiliki anggaran untuk itu. “Ya lagi-lagi terkendala anggaran yang minim. Semoga saja di APBD-P ada peningkatan anggaran,” harap Imam. Ditanya program apa terkait PAUD yang segera dilakukan. Imam memgatakan, pihaknya akan melakukan  pelatihan untuk menekankan atau mewajibkan penggunaan kurikulum 13 pada PAUD yang selama ini memakai kurikurum tingkat satuan pelajaran (KTSP), pungkas Imam. (iswant/yoan/joe)