oleh

Kenaikan Tarif Penyeberangan. Hari ini, SBSI Ancam Boikot Bakauheni-Merak

Harianpilar.com, Lampung Selatan – Para pengurus jasa penyeberangan dipelabuhan Bakauheni Kabupaten Lampung Selatan akan menggelar aksi unjuk rasa pada, hari ini, Rabu (2/12/2015). Aksi unjuk rasa itu, dipastikan  akan mengancam kelancaran arus lalulintas Jalur Lintas Sumatra.

Ketua Serikat Buruh Sejahtra Indonesi (SBSI), Tanggamus Hutabarat mengatakan, kalau tidak ada halangan para pengurus penyeberangan Pelabuhan Bakauheni akan menggelar aksi pada Rabu (2/12/2015) terkait keberada perusahaan Mata Pensil yang dinilai mereka tidak memihak dan membuat para pengendara merugi. “Perusahaan Mata Pensil tersebut akan merubah aturan terkait penyebrangan kendaraan, seperti contoh kendaraan berupa truck fuso dengan panjang 10,50 centi meter,  dan dibuat mereka menjadi 10 meter, sementara rata-tara kendaraan truck fuso itu panjangnya mencapai 10,30 centimeter bahkan bisa lebih, kalau lebih mereka akan dikenakan tarif kendaraan tronton,” kata Hutabarat yang juga mantan Anggota DPRD Lamsel, kemarin, Selasa (1/12/2015).

Menurut dia, untuk kendaraan tronton yang panjangnya mencapai 12, 50 centimeter dibuat menjadi 12 centi meter, sementara tarif penyeberangan kendaraan jenis truck fuso sebelumnya hanya Rp929 ribu dan untuk kendaraan tronton sebesar Rp1,413 juta, dan apabila peraturan tersebut diterapkan makan tarifnya akan naik, itu lah yang membuat para pengurus penyebrangan akan menggelar aksi diareal Pelabuhan Bakauheni bahkan informasinya di Pelabuhan Merak Banten pun akan ada aksi serupa. “Aksi ini dilakukan para pengurus penyebrangan secara spontan dan tidak ada yang menggomandoi,” tambahnya.

Hutabarat juga melanjutkan, apabila disetiap kendara yang melebihan ukuran panjang yang telah ditentu oleh perusahaan Mata Pensil tersebut seperti truck fuso lebih dari 10 meter akan dikenakan tarif kendaraan tronton,  sementara itu dari hasil data yang pihaknya kumpul sekitar 500 lebih pengurua jasa penyebrangan di Pelabuhan Bakauheni tersebut. “Jumlah pengurus jasa penyebrangan di Pelabuhan Bakauheni yang baru terdata sekitar 500 pengurus,” lanjutnya. (saiful/joe)