Harianpilar.com, Tulang Bawang Barat – Belum adanya aliran listrik PLN di Tiyuh (desa) Pagardewa, Kecamatan Pagardewa, Tulangbawang Barat membuat pelayanan pemerintah tenganggu. Salah satunya, pelayanan pembuatan KTP-elektronik.
Untuk mendapatkan pelayanan KTP-el, masyarakat terpaksa harus langsung menuju kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil di Ibukota Kabupaten. “Salah satu bukti terhambatnya pelayanan adalah tidak berfungsinya perangkat perekaman KTP-el di kantor kecamatan ini,” ujar sekretaris camat Pagardewa, Umar Usman, Senin (30/11/2015).
Selain pelayanan tersebut, kata dia, pelayanan untuk surat menyurat yang mendesak juga acapkali terganggu. Sebab, untuk memungsikan perangkat komputer harus menggunakan tenaga genset. “Pelayanan surat-menyurat bisa kami lakukan jika gensetnya menyala,” katanya.
Dia mengaku belum masuknya aliran listrik tersebut menjadi keluhan utama masyarakat di ibu Kota kecamatan tersebut. Bahkan, keluhan ini menjadi keluhan setiap ada kunjungan unsur pemerintah provinsi, kabupaten bahkan pusat di tiyuh tersebut. “Kalau usulan sudah berulangkali disampaikan ke pada PLN. Tapi, sampai saat ini belum ada realisasinya,”kata dia.
Belum adanya aliran listrik tersebut juga menjadi kendala Pemkab dalam mempromosikan kawasan wisata alam dan religius di pagardewa tersebut. Meskipun pemkab telah melakukan pembangunan infrastruktur secara besar-besaran di kawasan tersebut dengan terwujudnya pembangunan jembatan dan jalan yang melintasi aliran waykiri dan waykanan dari Pemumangan-Pagardewa dan Gunungterang.
Usman menjelaskan Pagardewa merupakan salah satu kawasan objek wisata religi andalan di Tubaba, karena terdapat beberapa makam ulama penyebar agama Islam di Lampung yang dimakamkan di kecamatan ini di antaranya Minak Makdum Sakti, Minak Pati Prajurit, Minak Cakkai Dilangit dan masih banyak lagi.
Pada hari-hari besar tertentu, banyak warga baik dari Tubaba maupun dari luar daerah yang datang berkunjung. Namun, sayang ketika malam hari tiba, untuk masuk ke daerah tersebut kadang sangat menakutkan karena gelap, akibat minimnya penerangan. “Akibat tak ada jaringan listrik dari PLN, maka masyarakat hanya mengandalkan tenaga surya bantuan dari pemerintah daerah,” ujarnya. (nt/lp/joe)