Harianpilar.com, Tulangbawang Barat – Sejumlah pekerjaan proyek fisik dan pengadaan di Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (DP2K), Pemkab Tulangbawang Barat (Tubaba), ditenggarai bermasalah dan sarat penyimpangan.
Betapa tidak, proyek yang menggunakan APBD 2015 yakni, Jaringan Irigasi Tersier (JIT) di Tiyuh Magrakencana, Pekerjaan Jalan Usaha Tani (JUT) di Tiyuh Sumberrejo, Pekerjaan Penalutan dan Pemasangan Paving Blok Agrowisata, dan beberapa pekerjaan lainya yang belum dijumpai di lokasi seperti Pembangunan Pagar Agrowisata, Pengadaan Bibit Buah Naga.
Selain itu, beberapa proyek fisik maupun pengadaan yang diduga menyimpang yakni, Proyek Pengembangan Hutan Rakyat dan Pengkayaan Vegetatif, dengan nama paket pengadaan Belanja Bibit Karet, volume: 20, 000 batang, dengan nilai pagu Rp180 000 000.
Proyek Peningkatan Insfrastruktur Sarana dan Prasarana Pertanian/Perkebunan, nama paket Pengadaan Laptop 10 unit, dengan nilai pagu Rp100,000,000. Proyek Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor, nama paket Pengadaan Laptop 2 unit, dengan pagu Rp24.000.000.
Selanjutnya, Proyek Pengembangan Kebun Buah Agrowisata, nama paket Pengadaan Pupuk Kandang, Volume: 65000 kg, dengan pagu Rp97.500.000. Proyek Pengembangan Kebun Buah Agrowisata, nama paket Pembuatan Rak Pembibitan Tanaman I paket, dengan nilai pagu Rp 20.000.000. Proyek Pengembangan Kebun Buah Agrowisata, nama paket Pengadaan Pupuk NPK 200o Kg, dengan pagu Rp19.000. 000. Proyek Pengembangan Hortikultura, nama paket Pengadaan Bibit Tanaman 3400 batang, dengan pagu Rp153.000.000. Proyek pengembangan Kebun Buah Agrowisata, nama paket Penalutan dan Pemasangan Paving, dengan pagu Rp50.000.000.
Selain itu, Proyek Pengembangan Pertanian Padi Organik, nama paket Kaos Peserta Panen Raya 850 buah, dengan pagu Rp51.000.000. Proyek Pengembangan Hutan Rakyat dan Pengkayaan Vegetatif, nama paket Pengadaan Laptop 2 unit, dengan pagu Rp20.000.000. Proyek Pengembangan Kebun Buah Agrowisata, nam paket Pengadaan benih Tanaman Hias
1 paket, dengan pagu Rp15.000.000. Proyek Pengembangan Hutan Rakyat dan Pengkayaan Vegetatif, nama paket Pengadaan LCD Proyektor, dengan pagu Rp11.000.000.
Selanjutnya, Proyek Peningkatan Insfrastruktur Sarana dan Prasarana Pertanian/Perkebunan, nam paket Pengadaan Wireless dan LCD Proyektor 17 unit, dnegan pagu Rp152.000.000. lokasi seluruh BP3K.
Berdasarkan hasil investigasi lapangan, beberapa titik jalan proyek Jaringan Irigasi Tersier (JIT) dan Jalan Usaha Tani (JUT), baik yang berada di Tiyuh Margakencana maupun yang ada di Tiyuh Sumberrejo, mengalami kerusakan. Bahkan sebagian jalan mengalami keretakan, sehingga jalan terkelupas yang mengakibatkan batu split berserakan di badan jalan.
Bukan hanya itu, pemasangan batako pada proyek talud hingga pemasangan paving block, terkesan asal jadi.
Menurut pengakuan warga sekitar, kualitas sejumlah proyek yang dikerjakan DP2K Tubaba, khususnya paa proyek jaringan irigasi ini terkesan asal jadi, akibatnya kualitas pekerjaan sangat tidak maksimal sehingga banyak pekerjaan yang kembali rusak meski baru selesai dikerjakan.
“Sayang sekali pekerjaan ini baru selesai, akan tetapi sudah banyak ditemui retakan retakan pada badan Jaringan Irigasi ini,” tutur salah seorang warga yang enggan namanya disebutkan, Sabtu (21/11/2015).
Terkait kondisi proyek ini, pihak DP2K belum dapat dimintai tanggapan, bahkan kepala DP2K Tubaba ketika dihubungi via telepon juga tidak aktif. (Efriwan/Juanda)