oleh

Semak Way Kambas Terbakar, Duhadi Pastikan Aman

Harianpilar.com, Lampung Timur – Dalam kurun waktu enam bulan, terhitung Mei hingga Oktober 2015, hutan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) yang terbakar sudah mencapai 5.000 hektare (ha), yang terbagi di beberapa seksi yaitu Seksi I Way Kanan, Seksi II Way Bungur dan Seksi III Kualapenet.

Dari 5.000 hektare, objek yang terbakar hanya semak-semak dan alang-alang, Kepala Balai TNWK Dulhadi memastikan tidak ada dampak yang dikhawatirkan terkait 5.000 ha yang terbakar. Dulhadi melanjutkan api yang merangsek hutan lindung TNWK tidak membakar murni tanaman atau pohon hutan sehingga satwa satwa liar seperti gajah, tapir, bruang, harimau, dan sejenisnya aman dari kebakaran. “Satwa, kami jamin aman karena api hanya membakar pinggir hutan bukan hutan aslinya,” kata Dulhadi, Minggu (25/10/2015).

Dulhadi memastikan dari 5.000 ha yang terbakar masih bisa bertambah. Alasannya, saat ini di areal Seksi III Kualapenet masih ada titik api yang masih hidup dan tim pemadam TNWK masih di lokasi mencoba memadamkan api. “Kalau penyebab tidak jauh dari pelaku perburuan liar,” kata Dulhadi.

Mengenai dampak asap yang mengganggu warga Dulhadi memastikan tidak ada karena lokasi kebakaran bukan areal gambut melainkan semak-semak sehingga asap tidak begitu mengkhawatirkan. Di tempat terpisah, warga Desa Sukorahayu, Kecamatan Labuhanmaringgai, Mari, mengatakan dampak asap yang ada di dalam TNWK sudah mulai mengganggu warga khususnya warga desa penyangga seperti Desa Sukorahayu. Bahkan, bukan hanya asap melainkan debu akibat semak-semak yang terbakar sudah mengotori rumah rumah penduduk. “Kalau Pak Kepala Balai bilang enggak ada dampak lingkungan itu enggak mungkin, coba turun ke desa kami yang langsung berbatasan dengan hutan debu banyak yang mengotori rumah,” kata Mari. (lp/nt/joe)