oleh

Kherlani Mulai Benahi Pertanian Lampung Selatan

Harianpilar.com, Lampung Selatan – Dalam rangka menekan angka kekeringan lahan pertanian akibat kemarau panjang, Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) bekerjasama dengan Komando Distrik Militer (Kodim) 0421 Lamsel, dalam waktu dekat ini akan melakukan penyiraman lahan pertanian di 8 kecamatan yang mengalami kekeringan. Tercatat ribuan hektar lahan pertanian mengalami kekeringan.

Kegiatan ini merupakan salah satu program Kherlani, dalam melakukan penataan pembangunan secara keseluruhan di Lampung Selatan.

“Ya kita akan bekerjasama dengan Kodim 0421 dan BPBD Lamsel, untuk melakukan penyiraman lahan pertanian yang mengalami kekeringan. Walaupun belum bisa memenuhi kebutuhan air secara keseluruhan, tetapi kita sudah bisa membantu para petani yang membutuhkan air untuk tanamannya,” kata Kherlani saat audensi dengan jajaran Harian Pilar, Selasa (8/9/2015) di ruang kerjanya.

Dijelaskan Kherlani, pihaknya akan menyiapkan kendaraan tangki air guna menyuplai air ke lahan pertanian secara bertahap di delapan kecamatan di Lamsel.

“Yang melakukan penyiraman para TNI dan kita akan menyiapkan kendarannya dan biaya operasionalnya, untuk saat ini ada 8 kecamatan yang mengalami kekeringan,’ ungkapnya.

Menurut Kherlani, keberhasilan pemerintah dalam menjalankan tugas pelayanan bisa dilihat dari ukuran keberhasilan masyarakat dalam meningkatkan produktifitasnya di segala bidang.

“Keberhasilan petani dalam meningkatkan hasil panennya, merupakan gambaran kebehasilan rakyat dalam meningkatkan perekonomiannya. Artinya, itu juga merupakan keberhasilan pemerintah dalam menjalankan fungsi pemerintahan serta pelayanan,” papar Kherlani.

Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamsel Darmawan mengatakan, menurut data yang diserahkan oleh pihak Komando Distrik Militer (Kodim) 0421 Lamsel ada 8 kecamatan yang mengalami kekeringan antara lain, Kecamatan Candipuro, Sidomulyo, Penengahan, Ketapang, Bakauheni, Katibung, Waysulan dan Kecamatan Jatiagung.

“Kalau menurut jadwalnya penyiraman tersebut akan dilakukan pada hari, Rabu (9/9/2015) (hari ini-red). Dan rencananya di setiap kecamatan kami akan mengerahkan 2 unit mobil pemadam atau 2 atau mobil tangki air,” jelasnya.

Dipaparkannya, jumlah lahan yang mengalami kekeringan antara lain, untuk Kecamatan Candipuro yang ringgan sebanyak 420 hektar, yang sedang sebanyak 39 hektar, yang berat dan puso tidak ada.

Untuk kecamatan Sidomulyo, yang ringan dan fuso tidak ada yang ada hanya sedang sebanyak 58 hektar, dan yang berat sebanyak 19 hektar, Kecamatan Penengahan, untuk yang ringan, berat dan Fuso tidak ada, yang ada hanya kekeringan ringan sebanyak 5 hektar, sementara untuk Kecamatan Ketapang, yang mengalami kekeringan ringan sebanyak 330 hektar, yang sedang sebanyak 227 hektar, berat sebanyak 149 hektar, dan fuso sebanyak 87 hektar.

Untuk Kecamatan Bakauheni yang mengalami kekeringan ringan, berat dan fuso tidak ada, hanya kekeringan sedang sebanyak 5 hektar, untuk Kecamatan Katibung yang ringan sebanyak 77 hektar, sedang sebanyak 15 hektar, berat 55 hektar dan untuk yang Fuso tidak ada, sementara itu untuk Kecamatan Waysulan, ringan 136 hektar, sedang 157 hektar, berat 166 hektar dan fuso tidak ada.

Dan yang terakhir Kecamatan Jati Agung, yang berat dan fuso tidak ada yang ada hanyalah ringan 20 hektar, sedang 4 hektar.

“Jadi total keselurahan lahan yang mengalami kekeringan di setiap kecamatan untuk kekeringan ringan sebanyak 983 hektar, yang sedang sebanyak 510 hektar, yang kekeringan berat sebanyak 389 dan yang mengalami fuso sebanyak 87 hektar, itu data yang kami terima dari Kodim 0421,” jelasnya. (Saipul/Fitri/Juanda)