Harianpilar.com, Krui – Harga beras di Kabupaten Pesisir Barat yang mencapai Rp10.500/kg. Sebelumnya hanya Rp7-8 ribu rupiah. Naiknya harga beras itu dikeluhkan warga. Warga berharap pemkab setempat mengambil langkah untuk mengatasi hal itu, sehingga harga kebutuhan pokok tersebut kembali normal.
“Harga beras sekarang mahal Rp10.500/Kg, semoga ini gak lama dan harga bisa segera turun. Kalau saya menyiasatinya diatur konsumsinya agar cukup untuk sekeluarga,” kata Yati (50), seorang ibu rumah tangga warga Kecamatan Way Krui, Rabu (2/9/2015).
Umar (45), warga lainnya, menyatakan kenaikan harga beras berbanding terbalik dengan terus terpuruknya harga getah Damar. Padahal selama ini sebagian warga termasuk dirinya mengandalkan komoditas tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. “Harga damar Rp13ribu/Kg, padahal sekitar satu tahun lalu, satu Kg damar bisa membeli beras dua Kg lebih. Waktu itu harga getah Damar Rp18ribu /Kg harga beras Rp7.500/Kg, sekarang zaman sulit, semoga segera membaik,” kata dia.
Terpisah Sigit (35) seorang petani Pekon Pemerihan Kecamatan Krui Selatan, mengatakan akibat kemarau Panjang yang terjadi hasil panennya musim ini turun drastis. “Biasanya hasil panen tahun lalu masih dapat gabah kering 50 karung lebih, tetapi panen sekarang saya hanya mendapat sekitar 20 karung atau kalau sudah jadi beras hanya sekitar 350-400 Kg beras, itu hanya bisa menutup biaya pupuk obat-obatan dan pemeliharaan sewaktu musim tanam hingga panen,” ujar Sigit.
Namun Sigit masih bersyukur, meski hasil panen minim, kata dia, banyak petani lain yang justru merugi akibat puso (gagal panen).”Sekarang harga beras di sini Rp10ribu/Kg,” kata dia.
Asisten II Bidang Pembangunan dan Perekonomian Sekretariat Pemkab Pesisir Barat, Gunawan, Selasa (2/9/2015), mengatakan pemerintah tidak berdaya menghadapi kenaikan harga kebutuhan pokok tersebut. Mahalnya harga beras saat ini membutuhkan peran Bulog untuk mengatasinya. “Ya benar beberapa sentra produksi padi mengalami penurunan hasil panen, pemerintah harus mengambil alih, harus ada jaminan dari bulog menstabilkan harga pasar sehingga masyarakat selaku konsumen tidak jadi korban, kalau panen melimpah dan kalau terjadi penurunan hasil panen sudah ada range harga minimal dan maksimal yang ditetapkan Bulog,” kata GUnawan.
Pihaknya, kata Gunawan menyikapi mahalnya harga beras dan bahan kebutuhan pokok lainnya, akan segera berkoordinasi dengan Bulog dengan melibatkan satuan-satuan kerja terkait. (nt/lp/*)