oleh

Istri Gubernur Jabat Ketua DKL Lampung

Harianpilar.com, Bandarlampung – Ketua PKK Provinsi Lampung, Ny. Yusin Ridho Ficardo, yang juga istri Gubernur M. Ridho Ficardo, di dilantik menjadi Ketua Dewan Kesenian Lampung (DKL) Periode 2015 – 2019. Prosesi pelantikan di Balai Keratun itu dipimpin langsung Gubernur, berdasarkan Keputusan Gubernur Lampung Nomor G/393/III.01/HK/2015 tanggal 18 Agustus 2015.

Untuk Ketua Harian DKL, di jabat Heri Suliyanto, kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung, dengan Sekretaris Umum Bagus S. Pribadi, dan Bendahara Mungliana. Untuk pembinan dijabat Ketua Badan Pembina adalah Gubernur Lampung.
Dalam sambutannya, Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo menghimbau, para pengusaha dan pihak swasta agar peduli terhadap kesenian. Tidak hanya melulu kepada seni musik modern yang cenderung menguntungkan, tetapi juga seni-seni lainnya, terutama seni tradisional yang patut dilestarikan.

“Saya akan sangat menghargai bila para pihak swasta atau perusahaan dapat menunjukkan kontribusi nyata membantu para seniman dan dunia seni dalam mengembangkan karya- karyanya,” ujarnya. Pemprov Lampung akan berupaya merealisasikan harapan para seniman untuk memiliki Gedung Kesenian. Saat ini pembangunan sedang dalam proses penyempurnaannya dan diharapkan selesai tahun 2016. Gedung Kesenian bukanlah tujuan akhir dari perjalanan berkesenian, peningkatan kuantitas dan kualitas karya adalah yang paling utama untuk dikedepankan. Gubernur juga mengajak masyarakat untuk mulai mencintai karya seni daerah, dengan mengkoleksi memajang dan menikmati karya seni – karya seni hasil ciptaan seniman dari daerah sendiri.

”Dengan demikian bursa karya seni di Lampung akan lebih hidup dan ini secara langsung atau tidak langsung akan turut membantu pengembangan kesenian itu sendiri secara menyeluruh,” kata Ridho. Ketua DKL Lampung Yustin Ridho Ficardo mengatakan, DKL telah berhasil menggelar berbagai even baik ditingkat Provinsi maupun Tingkat Nasional. Program bimbingan dan peningkatan pengetahuan, keterampilan, event-event seni di kalangan muda, pelajar dan pemula pun rutin dilaksanakan, termasuk menggali dan mendokumentasikan potensi yang ada di Lampung. Namun masih banyak terdapat sederet persoalan dan kendala yang menghambat lajunya perkembangan kesenian di Lampung. Salah satunya adalah usaha membangun Gedung Kesenian DKL yang belum terselesaikan termasuk peningkatan anggaran untuk pengembangan kesenian di Lampung. “Ke depan kami berharap kita semua baik pemerintah maupun masyarakat dan pelaku seni agar bersedia meningkatkan perhatian dan kepeduliannya terhadap dunia kesenian di Provinsi Lampung,” harapnya. (Fitri/Juanda)