oleh

Herman HN Klaim Sekolah Gratis Program Pemkot

Harianpilar.com, BandarLampung – Walikota Bandarlampung Herman HN menepis anggapan para kandidat Calonkada lain yang mengatakan bahwa program pendidikan gratis yang dicanangkan Pemkot Bandarlampung adalah program berbasis Nasional.

Menanggapi adanya hal tersebut Walikota BandarLampung Herman HN mengaku tidak terpengaruh terhadap anggapan itu,  karena program miliknya itu secara sah telah ditetapkan dan diberlakukan bagi masyarakat kota Bandarlampung,

“Ah, program nasional darimana, ini murni program kita, kalau itu dianggap program nasional harusnya merata dong di setiap daerah. Coba cek apakah setiap kabupaten/ kota memiliki program sekolah gratis seperti kita,” ungkap Herman HN, Senin (3/8/2015).

Semakin hangatnya suasana dan manuver  politik para Calonkada khususnya di lingkup kota Bandarlampung seakan menjadi isu miring untuk melemahkan program prioritas Herman HN, dirinya mengatakan jika isu tersebut tidak mempengaruhinya,

“Ah itu calon ada ada aja berpolitiklah dengan santun, kalo nyalon ya nyalon aja gak usah saling melemahkan seperti itu,”jelas Herman HN

Selain menepis hal itu Herman HN juga membeberkan jika  program itu adalah program murni gagasanya, karena berlaku untuk masyarakat kota BandarLampung selain pendidikan gratis yang telah berjalan ada beberapa program gratis lainya.

“Para calon jangan asal berkomentar, jangan berusaha membohongi rakyat dong itu kan membohongi rakyat namanya, jelas ada program kesehatan gratis, sekolah gratis dan lainya ini kan bukti nyata,” imbuhnya.

Saat disinggung mengenai oknum PNS yang berpolitik Herman HN mengatakan, bila ada yang kedapatan berpolitik di luar tupoksinya maka siap-siap dipecat.

“Kalo ketahuan akan disangsi oleh Inspektorat bisa jadi dipecat, kalau mau jadi dewan dan  berpolitik ya berenti aja jadi PNS,” tegasnya.

Sementara hal lain yang berkaitan dengan pencalonanya, Herman HN mengaku tidak mengajak dan tidak mengarahkan para PNS lingkup Pemkot meskipun para PNS diperbolehkan untuk mencoblos pada Pemilu (9/12/2015) mendatang,

“PNS gak boleh jadi tim sukses,  namun mereka boleh memilih, saya tidak pernah mengarahkan untuk memilih saya karena itu pilihan mereka dan hak mereka,” pungkasnya. (Putra/JJ)