Harianpilar.com, Tulangbawang – Dengan adanya kebutuhan hudup yang semakin membengkak, lahan rawa Aset Pemerintah Kabupaten Tulangbawang (Tuba) yang berada di tepi sungai Tuba, Kelurahan Ujunggunung, Kecamatan Menggala, kini telah dimanfaatkan warga setempat untuk bercocok tanam jangka pendek, yaitu tanaman kacang dan tamanan jagung saat tidak terjadi musim banjir.
Pasalnya, lahan rawa yang berada di tepi Sungai Way Tuba kini telah dimanfaatkan warga sekitar, untuk menanam sayur-sayuran dan lahan tersebut dapat dilakukan hanya dua kali panen saja dalam satu tahun.
Hal ini dikatakan Sapri warga Ujung Gunung Udik (UGU) Kecamatan Menggala Kabupaten Tulangbawang, Minggu (31/5/2015).
Menurut Sapri lahan rawa yang berada di bibir tepi sepanjang sungai Way Tuba, sangatlah luas sekali.
“Awal lahan tersebut saya buka pada tahun 1978 secara peribadi seluas 20x30m untuk saya pakai bercocok tanam jangka pendek sampai saat ini, sebab saya mempuyai anak sebanyak 8 (delapan) orang untuk saya hidupkan dengan pekerjaan tani dan mencari ikan di Sungai Way Tuba,” ungkapnya.
Sapri menambahkan dalam menghidup kan keluarganya sehari-hari hanya dari penghasil sebagai penangkap ikan di Sungai Way Tuba tidak cukup untuk menghidupi keluarga.
”Kalau cuma ngandelin hasil tangkapan ikan aja ya tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari, apalagi anak saya banyak otomatis beban hidup yang saya pikulpun semakin berat ” tuturnya.
Sapri juga menjelaskan, dalam satu kali panen rata-rata mendapatkan keutungan Rp 1,5 juta setiap kali panen selama 4 (empat) bulan, sedankan dalam satu tahun pelaksanaan panen tersebut dilakukan dua kali panen, dengan jumlah bibit yang dipakai sebanyak 20 KG untuk seluas lahan 20×10 m, jadi dalam satu tahu saya dapat menghasilakn Rp 3juta.
Sapri juga, mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang terdahulu sampai sekarang dengan adanya lahan tersebut bisa menambah penghasilan keluarganya, Sapri juga berharap kepada Bupati Tuba atau dinas terkait untuk dapat memberikan bantuan bibit atau pupuk kepada para petani yang ada ditepi sungai Tuba, baik bibit jagung maupun bibit kacang-kacangan, sehingga kami dapat terbantu.
ditempat yang sama hal serupa dikatakan Zainal bahwa dirinya mempunyai seorang anak yang berjumlah tujuh orang namun dengan adanya lahan rawa milik aset Pemkab Tuba yang saya pergunakan secara pribadi seluas 20x30m untuk bercocok tanam yaitu tanaman kacang dan jagung tentu saya merasa terbantu, tapi saya berharap agar Pemerintah dapat memberikan bantuan sarana dan prasarana pertanian kepada kami, sebab para petani setempat selain keterbatasan modal untuk membeli bibit dan juga pupuk kami juga saat dalam pengolahan lahan hanya melakukan secara manual tidak mempergunakan alat bajak, sebab warga tidak bisa membayar ongkos bajaknya,” pungkasnya. (Merizal/JJ)