Harianpilar.com, Tanggamus – Kiandra (1,3) warga Pedukuhan Pancaniti, Kelurahan Kuripan, Kecamatan Kotaagung, Tanggamus, menderita gizi buruk. Saat ini kondisi anak pasangan Hendrianto (34) dan Susan (23) ini terbaring lemah di RSUD Kotaagung dan butuh sentuhan Pemkab setempat.
Menurut Susan, kondisi anaknya semakin umurnya bertambah, malah badannya semakin kurus dan mengecil. Tidak seperti balita umumnya. Sejak lahir sampai sekarang, Kian memang mudah sakit.
“Ini saja sudah ketiga kalinya dia masuk rumah sakit, kira-kira sudah sepuluh harianlah. Tapi kondisinya juga masih begini-begini saja,” jelasnya, Rabu (20/5/2015).
Dikatakannya, buah hatinya sangat sulit makan dan tak mau diberi Air Susu Ibu (ASI). Jadi selama ini, Kian hanya minum susu bubuk formula yang dibeli orangtuanya. Saat usia 10 bulan, berat badannya 10 kilogram (kg).
“Tapi sekarang begitu berusia 1,3 tahun, malah hanya tinggal 6 kg. Maka tak heran, akibat terlampau kurus, kulit tubuh balita itu kini tampak mengkerut, sangking lemahnya, untuk duduk saja Kian tak mampu,” ungkapnya.
Selama dirawat di RSUD, Kian ditangani oleh dokter spesialis anak yakni dr. Kamalina dan dr. Edi Herman .
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Medik, RSUD Kotaagung Deswita mendampingi Dirut RSUD dr. Dirhamsyah Ri va’i membenarkan bahwa Kian mengidap gizi buruk, hal itu menurut Deswita terlihat dari pertumbuhan yang terhambat, lemak di bawah kulit berkurang, otot-otot berkurang dan melemah, tampak sangat kurus bagaikan tulang terbungkus kulit, apatis dan wajah seperti orangtua, cengeng dan kulit keriput.
Selain bobot tubuh yang terus berkurang, Kian juga terdiagnosis menderita infeksi paru-paru. Akibatnya, dia sangat rentan sakit. Ditambah lagi Kian juga mengidap penyakit cerebral palsy (kegagalan fungsi syaraf) dan malaria. Sehingga membutuhkan waktu yang lama, agar Kian bisa pulih.
“Selama ini, pasien memang sudah memanfaatkan BPJS dan kami juga sudah berupaya memberikan penanganan semaksimal mungkin. Namun penyakit penyerta pada pasien cukup banyak, sehingga penyembuhan pun sulit dilakukan. Kita lihat dalam waktu dekat, karena pasien harus dirujuk ke rumah sakit tipe B. pemberian dan perbaikan nutrisinya, kita lakukan sembari berjalan. Sampai sekarang dia masih sulit minum susu ataupun makan,” jelasnya.
Dalam isitilah kedokteran gizi buruk merupakan kondisi kurang gizi yang disebabkan rendahnya Konsumsi Energi dan Protein (KEP) dalam makanan sehari hari. Timbulnya gizi buruk tidak hanya dikarenakan asupan makanan yang kurang, tetapi juga penyakit. Anak yang mendapat cukup banyak makanan tetapi sering menderita sakit, pada akhirnya dapat menderita gizi buruk. Demikian pula dengan anak yang tidak memperoleh cukup makanan, maka daya tahan tubuhnya akan melemah dan akan mudah terserang penyakit. (Imron/JJ)