oleh

Proyek Dinas Pertanian Tanggamus ‘Berpotensi’ Rugikan Negara

Harianpilar.com, Tanggamus – Sejumlah proyek milik Dinas Pertanian dan Hultikultura Kabupaten Tanggamus tahun 2014 yang diduga sarat penyimpangan dinilai berpotensi merugikan keuangan Negara. Sebab, kualitas proyek-proyek yang menghabiskan anggaran cukup besar itu sangat meragukan.

Sekretaris Jendral (Sekjend) Himpunan Masyarakat Kemanusian dan Keadilan (Humanika), Rustam Aji, mengatakan, dalam setiaP proyek pemerintah memiliki perencanaan, pengawasan dan pemeliharaan. Sehingga kualitas setiap kegiatan seharusnya sangat baik.

Dalam setiap perencanaan, lanjutnya, tidak mungkin kualitas proyek itu hanya untuk bertahan dalam beberapa bulan. Adanya pengawasan, jelas Rustam Aji, juga untuk memastikan kualitas pekerjaan baik. Begitu juga pemeliharaan agar kualitas proyek terjaga.

“Nah,kalau semua itu sudah berjalan baik, seharusnya kondisi proyek-proyek Dinas Pertanian tahun 2014 itu juga baik,” tegas Rustam Aji, Selasa (5/5/2015).

Jika saat ini proyek tahun 2014 sudah mulai rusak, maka perlu dipertanyakan kinerja Dinas terkait.”Kalau proyek tahun 2014 saat ini sudah rusak, jelas itu berpotensi merugikan Negara. Karena tidak mungkin anggaran proyek itu hanya untuk kualitas hitungan bulan. Perlu dipertanyakan pengawasannya. Kenapa Dinas terkait tidak meminta diperbaiki kualitasnya saat pekerjaan sedang berjalan? Kenapa juga tidak dilakukan perbaikan di masa pemeliharaan? Ada apa dengan dinas Pertanian?,” cetusnya.

Rustam Aji mendesak agar penegak hukum segera mengusut masalah ini.”Ini penegak hukumsudah punya pintu masuk, informasi yang disampaikan media ini sudah bisa menjadi bukti awal,” pungkasnya.

Sebelumnya, kalangan Anggota DPRD Tanggamus juga langsung bereaksi terhadap masalah ini. DPRD berjanji tidak akan membiarkan masalah ini mengendap begitu saja. Anggota Komisi II DPRD Tanggamus, Bahren, memastikan pihaknya akan menindaklanjuti masalah ini.

“Kami Komisi II sebagai mitra kerja Dinas Pertanian dan Hultikultura akan segera turun kelapangan,nanti akan saya bicarakan bersama kawan-kawan yang ada di Komisi II,” tegasnya, Senin (4/5/2015).

Bahkan, menurut Bahren, Anggota DPRD Tanggamus memang sudah banyak menerima laporan terkait permasalahan yang ada di Dinas Pertanian dan Holtikultura ini.

“Kami secepatnya akan turun ke lokasi. Kami juga akan memanggil Dinas Pertanian dan mempertanyakan persoalan ini,” tandasnya.

Selain itu, lanjutnya, DPRD juga akan mempertanyakan laporan dari masyarakat terkait dugaan pemotongan bantuan-bantuan seperti bantuan bibit jagung, padi maupun yang lainnya yang ada di Dinas Pertanian dan Holtikultura Kabupaten Tanggamus.

Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menegaskan bahwa sebagai wakil rakyat pihaknya tidak akan membiarkan masalah ini.”Rekan-rekan media silahkan tunggu hasil dari kami,”pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Sejumlah proyek milik Dinas Pertanian dan Holticuoltura Kabupaten Tanggamus tahun 2014 diduga kuat sarat penyimpangan. Hal itu sangat terlihat dari ‘buruk rupa’ proyek-proyek yang baru seumur jagung itu.

Berdasarkan penelusuran dilokasi-lokasi proyek itu, diketahui kondisi proyek-proyek yang bersentuhan dengan kepetingan para petani itu sangat memprihatinkan. Seperti proyek Pembuatan Jalan Usaha Tani (JUT) di Pekon Sinar Betung Kecamatan Talangpadang Kabupten Tanggamus senilai Rp197 juta. Proyek JUT di Pekon Margodadi Kecamatan Sumberejo senilai Rp197 juta. Proyek JUT di Pekon Margomulyo Kecamatan Air Naningan senilai Rp197 juta.

Kemudian, proyek pembuatan Pembangunan Dam Parit senilai Rp200 juta di Pekon Kali Bening Kecamatan Talangpadang. Bukan hanya proyek fisik yang diduga kuat sarat masalah. Proyek lainnya juga tak jauh berbeda. Seperti proyek fasilitas bantuan pengembangan kawasan sedap malam yang ada di Kecamatan Sumberejo senilai Rp200 juta. Proyek fasilitasi bantuan Sarana Prasana pengembangan kawasan cabe seluas 15 ha senilai Rp225 juta.Belum lagi bantuan pompa air untuk kelompok sebanyak sembilan unit senilai Rp49,5 juta.

Proyek-proyek ini kondisinya jauh dari harapan. Seperti proyek pembangunan JUT dan Dam Parit yang mulai menglamai kerusaka cukup parah.Hal itu kuat dugaan diakibatkan kualitas yang meragukan.

Sementara, Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Tanggamus, Soni Isnaini, saat dikonfirmasi membantah hal tersebut.”Semua sudah sesuai dengan aturannya,jika pekerjaan itu bermasalah pasti kami sudah di perikasa oleh pihak yang berwenang,”ujarnya dengan nada emosi. (Imron/Juanda)