oleh

Bambang Kurniawan Pantau UN

Harianpilar.com, Tanggamus – Bupati Tanggamus Hi. Bambang Kurniawan tinjau langsung hari pertama pelaksaan Ujian Nasional (UN) di SMPN 1 Kotaagung. Bupati menilai, secara umum pelaksaan UN tingkat SMP/sederajat di Tanggamus berjalan lancar. Diharapkan juga, agar para guru dan pengawas UN tetap menjaga integritas dengan tidak membocorkan kunci jawaban kepada para peserta.

Dalam peninjauan, Senin (4/5/2015) pagi, Bupati Tanggamus didampingi Plt. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Andi Wijaya, Sekretaris Disdik Hi. Amiruddin Harun, dan Kepala Kemenag Hi. M. Yusuf. Di sela-sela kunjungannya bupati mengatakan, meskipun UN saat ini tidak lagi menjadi patokan kelulusan, namun para peserta UN SMP diminta untuk tetap serius dan semangat mengerjakan soal-soal yang diujikan.

“Kemarin pelaksanaan UN SMA/sederajat di Tanggamus secara global berjalan lancar. Saya harap, demikian juga untuk UN tingkat SMP. UN saat ini memang tidak lagi menjadi patokan kelulusan. Namun bukan berarti dapat dianggap remeh. Para peserta sudah seharusnya mempersiapkan diri seperti tahun sebelumnya dengan tetap giat belajar dan mengadakan doa bersama jelang UN. Karena meski kelulusan yang menentukan adalah sekolah, nilai UN tetap ada standar nilai untuk masuk ke SMA atau SMK,” ujar Bambang Kurniawan.

Berdasarkan data, Plt. Kepala Disdik Tanggamus Andi Wijaya menjelaskan, jumlah peserta UN SMP/sederajat di Tanggamus sebanyak 9.650 siswa SMP dan MTs. Lalu ditambah 114 peserta Paket B. Namun saat hari pertama UN ini, Andi Wijaya mengaku belum mendapatkan rekap ter-update berapa jumlah riil peserta.” Peserta UN SMP/sederajat ini sudah masuk dalam daftar nomor tetap (DNT). Rincian 9.650 peserta, terdiri 6.459 murid SMP dan 3.191 murid MTs, baik negeri maupun swasta. Sejauh ini mereka sudah menjalani Ujian Sekolah (US) dan nantinya tinggal mengikuti UN yang merupakan syarat selesainya pendidikan. Sekarang kelulusan siswa diserahkan kepada sekolah masing-masing. Itu di dasari dari waktu menempuh pendidikan, nilai raport selama ini dan nilai US. Sedangkan UN hanya untuk pemetaan mutu pendidikan,” ujar Andi Wijaya.

Nilai UN lanjutnya, merupakan nilai murni yang diperoleh para siswa. Di sana akan terlihat bagaimana kemampuan siswa dalam mengerjakan soal UN. Dan bagi sekolah, nilai UN merupakan barometer kualitas pendidikan di sekolah tersebut.” Jika para siswanya memperoleh nilai UN bagus maka mutu pendidikan sekolah baik, begitu sebaliknya. Standar kelulusan yang diserahkan ke sekolah masing-masing itu mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2015 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan Kesetaraan dan Ujian Nasional. Pemahaman lain aturan tersebut setiap siswa yang menempuh pendidikan berhak lulus sekolah. Jadi sekarang kita serahkan ke diri siswa sendiri ingin lulus secara kualitas atau hanya sekedar lulus saja.” Kata dia.

Selanjutnya untuk mata pelajaran yang di-UN-kan, yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan Matematika. Teknis pelaksanaannya setiap siswa mengisi jawaban soal di lembar jawaban komputer (LJK) yang disediakan. Baik soal dan LJK semua diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.” Meski kelulusan sekarang tidak terlalu ketat, kami harapkan siswa tetap serius menjalani UN. Sebab itu jadi patokan untuk diri sendiri dan sekolah sebagai tempat menimba ilmu,” harap Andi.

Sementara Kepala SMPN 1 Kotaagung, Sunarmi, M.M.Pd. mengatakan, jumlah peserta di SMP tersebut sebanyak 302 peserta, dari jumlah awal 304 peserta. Namun 1 anak pindah ke Kota Metro dan 1 anak tanpa keterangan. Sunarmi beserta para dewan guru dan komite sekolah merasa mendapatkan suatu kehormatan, lantaran Bupati Tanggamus mengunjungi sekolah mereka. (Imron/JJ)