Harianpilar.com, BandarLampung – Provinsi Lampung dinilai sudah siap menghadapi penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015 mendatang. Menurut Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurthi, berbagai hasil pertanian dan perkebunan asal provinsi tersebut, yang sudah diolah menjadi berbagai produk saat ini sudah diakui dunia.
Dikatakan, hasil pertanian yang menjadi penghasil terbesar secara nasional yakni singkong. Selain itu hasil pertanian dan perkebunan lainnya seperti pisang, nanas dan gula juga menjadi penghasil terbesar secara nasional. Dijelaskan Bayu, Lampung juga memiliki nilai tambah dari hasil kerajinan yang sudah dikenal di kancah internasional.
Berbagai produksi hasil pertanian dan perkebunan tersebut, sudah dikemas dan diberi merek yang kemudian terkenal di luar negeri. Sehingga secara tidak langsung, Provinsi Lampung selama ini sudah berada pada pasar ekonomi global. Wamendag memastikan, kedepan Provinsi Lampung tidak akan mengalami kesulitan untuk bersaing dengan produk-produk dari luar negeri.
“Lampung sudah melakukan, membawa nilai tambah dan menjadikan nilai tambah sebagai sumber keunggulannya untuk bisa masuk ke dalam ekonomi global,” kata dia, seperti dikutip dari websitekemendag, belum lama ini.
Lebih lanjut Bayu Krisnamurthi mengatakan, Kementrian Perdagangan terus melakukan berbagai upaya meningkatkan daya saing produk dalam negeri, dalam kompetisi perdagangan dunia termasuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. (Kdag/JJ).