Harianpilar.com, Bandarlampung – Program Lampung Mengajar (LM) yang sudah berjalan selama 10 bulan ini berjalan dengan maksimal. Bahkan setelah dievaluasi setiap tiga bulan sekali, program ini telah berhasil membentuk 39 tenaga pendidik muda yang telah diberdayakan di lima daerah terpencil yakni, kepulauan Kelumbaian Tanggamus, Pulau Pahawang di Pesawaran, Pulau Pisang di Pesisir Barat, kemudian Pulau Sebesi di Lampung Selatan serta Suwoh di Lampung Barat.
“Peran mereka jauh lebih tampak dari guru-guru di daerah itu, karena tak hanya paginya mengajar di kelas, tapi malamnya membuka kelas privat bagi warga sekitar. Bahkan mereka juga mengajar mengaji, membuka kelas kerajinan, membimbing pendidikan ibu-ibu, sampai mengakomodir berbagai kegiatan masyarakat lain,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung Hery Suliyanto, saat ditemui di ruang kerja, Selasa (3/2/2015).
Dijelaskan Heri, meski begitu peran tenaga pengajar muda ini masih belum disokong penuh di pemerintah daerah (Pemda) kabupaten/kota tempat penempatan. Karena sejauh ini, langkah dukungan materi maupun non materi terhadap program itu banyak dilakukan Pemprov melalui Disdikbud Lampung.
“Tolong mereka juga difasilitasi lebih, karena peran mereka yang maksimal dan jauh dari keluarga yang banyak di perkotaan (Bandarlampung dan Metro) masih belum diperhatikan Pemda. Pemprov selalu menyiapkan semua fasilitas dengan biaya yang cukup tinggi (Rp 1,5 miliar untuk program Lampung Mengajar dari APBD Pemprov Lampung),” jelasnya. (Putra/JJ).
