oleh

922 Rumah Terendam Banjir

Harianpilar.com, Pesawaran – Banjir bandang menerpa dua kecamatan diwilayah kabupaten pesawaran. Sebanyak 922 rumah warga dan fasilitas publik terendam air. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam bencana alam ini. Sementara selain 250 H, hamparan sawah terendam air dan lumpur, kerugian lainnya  ditafsir mencapai ratusan juta rupiah.

Berdasarkan penelusuran dan informasi didapat, banjir bandang pada sabtu (24/1/2015) pukul 03 wib dini hari itu, menghantam dibeberapa titik disejumlah desa, yakni desa padang ratu kecamatan gedongtataan 42 rumah, sedangkan untuk kecamatan waylima desa padang manis 58 rumah, desa banjar negeri 63 rumah, desa gedungdalom 12 rumah, desa pekondoh 40 rumah, desa pekondoh gedung 5 rumah, desa kota dalam 18 rumah, desa baturaja 361 rumah, dan desa sindanggarut 317.

Selain intensitas curah hujan,  diperkirakan dugaan sementara banjir kiriman ini dampak dari longsornya gunung batu yang berada didesa pampangan kecamatan gedongtataan. Kemudian diperparah banyaknya hutan gundul diakibatkan para perambah liar, disebabkan minimnya pengawasan dari pihak dinas pertambangan dan dinas kehutanan. Dan disisi lain dugaan akibat penyempitan badan sungai turut menyebabkan meluapnya arus aliran sungai padang ratu dan waysemah ini.

“ini akibat bukit dan hutan banyak yang gundul, sehingga tidak ada lagi tempat bagi penyerapan air. Ditambah lagi akibat adanya galian C gunung batu yang berada didesa pampangan, ini PR bagi Pemkab untuk diperhatikan. Sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali kedepannya” kata MualimT, salah seorang tokoh masyarakat kabupaten pesawaran.

Sementara Muhrizal, Kades baturaja kecamatan waylima mengharapkan, pemerintah daerah melalui dinas PU, untuk dapat mengadakan Normalisasi sungai  sepanjang 3 km. Dan selain itu dirinya berharap dibuatkan siring pasang guna aliran pembuangan air saat meluapnya pertemuan sungai padang ratu dan waysemah.

” banjir kali ini yang terparah, selain ketinggian mencapai 1 meter, banjir juga bercampur lumpur. Diharapkan pemkab melalui dinas PU membuatkan siring pasang menuju aliran sungai wayhindi” kata muhrizal.

Dan kemudian, kata muhrizal menambahkan, untuk hamparan sawah yang terendam air sekiranya pemkab melalui instansi terkait dapat mengucurkan bantuan, baik berupa permodalan ataupun benih bibit padi. ” sawah usai tanam sekitar 2 bulan lalu, dan pastinya gagal panen (fuso) mas, sedangkan untuk modal pengolahan lahan setiap hektare mencapai dana 1,5 juta ” paparnya.