oleh

Proyek Jalan Lingkar Desa ‘Semrawut’

Pesawaran (Harian Pilar)
Peningkatan jalan lingkar desa di dua ruas titik, Dusun Sukawarna, Desa Pampangan dan Dusun Citemen Desa Cipadang- Gedongtataan, sepanjang 2 km, mendapat sorotan dari anggota komisi III DPRD.

Pasalnya jalan onderlagh menyerap anggaran APBD 2014 senilai Rp 1 miliar lebih itu, selain tampak sembrawut juga terkesan asal jadi. Minimnya pengawasan, berdampak kualitas pekerjaan memprihatinkan. Kuat dugaan proyek jalan lingkar desa didua tempat berbeda itu tidak sesuai dengan ketentuan spesifikasi tehnis.

“Mobilisasi pemadatan jalan tidak maksimal ,sebab hanya memakai wales kecil, minimnya pemakaian hamparan pasir, jika dilewati mobil bisa merubah badan jalan, akibat batu hanya menumpang dan tidak tertanam pada badan jalan, untuk itu, besok (hari ini-red) dalam hearing kita pertanyakan? Apakah pekerjaan tersebut sudah sesuai Spek, atau ada permainan oknum, sehingga pekerjaan tidak diawasi dan terkesan dibiarkan,” papar anggota Komiis III DPRD Pesawaran, Bumairoh, Selasa (11/11/2014).

Politisi Gerindra itu, menilai paket pekerjaan peningkatan jalan lingkar di dua desa itu, ditafsir tidak melalui tenaga ahli di bidangnya. Dimana menurut Bumairoh, sebelum pemasangan batu, pihak rekan terlebih dahulu meratakan badan jalan. Dan kemudian pasangan batu bahu jalan untuk pengancing badan jalan, selanjutnya pemasangan batu 10/15 dengan diperkuat batu ukuran 5/7. Namun perealisasian dilapangan, jalan desa didua ruas titik itu, terkesan asal pasang dan ditumpuk begitu saja.

“Jika hasil pekerjaan proyek dilaksanakan rekanan seperti ini, pastinya infrastruktur peningkatan jalan berupa onderlagh tidak bermanfaat dan hanya menghamburkan anggaran. Dan juga jalan yang dibuat tidak bertahan lama, kemudian prioritas jalan untuk akses mobilisasi masyarakat dalam peningkatan roda ekonomi, jauh dari yang diharapkan,” ungkapnya.

Sementara, Pengawas Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Sukirman, saat dihubungi terkait pekerjaan semrawut ini, enggan berkomentar banyak. Dan ketika disoal apakah progres pekerjaan sementara ini sudah mengacu juknis proyek, serta perealisasian pekerjaan sudah standar dengan alokasi anggaran, Sukirman beralasan belum melihat kontrak kerja.

Terpisah pihak ketiga saat dikonfirmasi mengaku jalan untuk warga masyarakat di dua Desa Kecamatan Gedongtataan, dengan menelan anggaran milyaran tersebut, dikatakan sedang dilakukan perbaikan.
” Jalan sudah diperbaiki, selanjutnya tahapan pekerjaan masih berjalan, apalagi kurangnya, bang,” kata Roni, ketika dikonfirmasi. (Fahmi/JJ)