oleh

Harga Elpiji Terancam Naik

Tanggamus (Harian Pilar) – Cukup banyak ekses yang terjadi pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), salah satu dan biasanya yang menjadi tradisi adalah ikut naiknya harga bahan makanan di pasaran. Sehingga Pemkab Tanggamus bakal melakukan operasi pasar guna memantau kenaikan harga bahan makanan.

Kasubag Monitoring dan Evaluasi, Adi Nugroho mengatakan, beberapa hari terakhir memang pihaknya telah melakukan monitoring harga kebutuhan pokok di pasar-pasar. Dan yang sudah dilakukan barulah pasar-pasar di wilayah timur kabupaten berjuluk Bumi Begawi Jejama yang nantinya berlanjut ke wilayah barat. Operasi pasar tersebut selain kegiatan rutin juga dikaitkan dengan naiknya harga bensin premium dan solar. Sebab akan berpengaruh pada kenaikan ongkos mobilisasi bahan-bahan pangan.

Saat ini, kata Nugroho, pihaknya masih menunggu instruksi gubernur Lampung tentang perubahan harga eceran tertinggi (HET) untuk LPG 3 kg. Sebab LPG akan turut mengalami kenaikan, karena harus melalui proses distribusi yang menggunakan BBM. HET LPG 3 kg di Tanggamus sebesar Rp14.960 di tingkat pangkalan sesuai SK Bupati Nomor B.29/12/11/2013.

“Harapan kami LPG 3 kg jangan naik dulu, agar tidak makin membebani masyarakat. Kemudian awal tahun lalu baru, juga ditentukan kenaikan HET setelah Pertamina tidak menanggung ongkos angkut lagi,” ujarnya, Rabu (19/11/2014).

Terkait operasi pasar, lanjut Nugroho, setelah data harga kebutuhan pokok dari semua pasar diketahui, barulah digelar rapat koordinasi bersama dinas-dinas terkait. Mulai dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikutura, Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan, serta Badan Ketahanan Pangan. Saat itu nantinya dibahas naiknya harga dan kondisi stok barang. Khususnya kebutuhan pokok kelompok makanan. Lalu diupayakan solusinya agar selisih harga baru tidak terlalu banyak dibanding harga lama.

“Jadi nanti kalau sudah selesai di wilayah barat, baru diketahui harga terbarunya berapa setelah adanya kenaikan BBM. Nantinya dilihat harga sekarang ini berapa, dan dampak kenaikan BBM apa saja. Karena pastinya tarif pengangkutan barang juga naik. Kalau bagi pemerintah yang penting barang-barang itu ada, jangan sampai langka. Sebab dengan kondisi harga yang naik nanti bisa tambah naik lagi kalau barangnya langka. Untuk itulah kami koordinasi menjaga supaya bahan makanan stoknya ada,” sebut Nugroho.

Dalam hal ini ia mengakui harga bahan pokok pasti naik karena dampak kenaikan BBM. Dan mau tidak mau, itu harus diikuti tidak bisa ditolak. Namun agar kondisi tidak kian parah, langkah yang diambil hanya menjamin stok barang ada. Dengan begitu tidak memicu kenaikan baru lagi yang semakin membebani masyarakat.(Imron/JJ)