Lampung Selatan (Harian Pilar)
Memasuki peralihan musim dari musim kemarau dan musim penghujan bahkan cuaca angin yang dalam beberapa pekan terakhir ini tidak menentu, membuat hasil tangkapan ikan nelayan di Lampung Selatan (Lamsel) turun drastis.
“Kalau cuaca sedang bersahabat aktivitas di Tempat pelelangan Ikan (TPI) ini sangat padat, biasanya kalau kita jumlahkan dalam uang setiap harinya bisa mencapai Rp 20 juta sampai Rp 30 juta, kalau sekarang paling Rp 2 juta sampai 5 juta, perhari,” kata salah seorang pengurus Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kalianda, Lamsel Agus Saini, Selasa (11/11/2014).
Dikatakan Agus, dalam beberapa pekan terakhir ini hasil tangkapan ikan para nelayan berkurang sangat drastis, hal tersebut karena cuaca angin yang sangat kencang, sehingga banyak para nelayan yang tidak melaut.
Dia juga melanjutkan, akibat kurangnya hasil tangkapan para nelayan tersebut membuat harga ikan naik, hingga mencapai 100 persen, seperti contoh harga ikan tengkurungan yang sebelumnya hanya Rp 15 perkilo kita bisa mencapai Rp 30 ribu lebih perkilonya. “Mudah-mudahan kondisi cuaca ini tidak akan lama,” lanjutnya.
Sementara itu menurut Yanto salah seorang nelayan TPI Kalianda Bawah mengatakan, dirinya bersama rekan-rekan terpaksa tidak melaut karena cuaca yang tidak menentu tersebut, bahkan ada beberapa nelayan yang memaksa untuk melaut dengan kondisi cuaca seperti sekarang ini, dan meraka kembali dengan tangan hampa.
“Memang ada beberapa nelayan yang berangkat untuk melaut tetapi mereka tidak dapat ikan, kalau pun dapat tidak sebanding dengan pengeluarannya,” kata Yanto.
Yanto juga menambahkan, biasanya kalau kondisi cuaca sedang tidak menentu seperti beberapa hari terakhir ini, aktivitas para nelayan beralih dengan memperbaiki jaring ikan dan perahu, “mau diapakan lagi mas, kalau masalah cuaca kita tidak bisa berbuat apa-apa, kalau kita paksakan melaut sangat beresiko, dan hasil tangkapanpun tidak sebanding dengan biaya pengeluaran seperti solar dan yang lain-lainnya,” tambahnya. (Saipul/JJ).
