Mesuji (Harian Pilar) – Bupati Mesuji Khamami nampaknya takhenti-hentinya memberikan terobosan terhadap kesejahtraan masyarakat Mesuji. Bahkan, Khamami memastikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebanyak 1.500 akan direhabilitasi.
Bupati mengatakan, bahwa program ini akan dilaksanakan di tahun 2015 mendatang dan ini disalurkan terhadap 1500 RTLH yang tersebar di lima desa yakni, Desa Brabasan, Berasan Makmur, Gedung Ram, Gedung Mulya, dan Mukti Jaya.
“Ada lima desa RTLH yang akan dilaksanakan rehabilitasi dan pelaksanaan program tersebut berasal dari dana hibah APBD Kabupaten Mesuji tahun 2015. Mudah-mudahan pelaksanaan ini dapat berjalan sesuai ketentuan dan memberikan manfaat bagi masyarakat Mesuji,” jelas Khamami, Selasa (18/11/2014).
Dikatakan Khamami, diluncurkannya program RTLH ini tentunya diharapkan dapat meningkatkan kesejahtraan masyarakat, serta membantu masyarakat miskin yang memang rumahnya tidak layak huni. Dari hasil yang diperoleh maka di tahun 2015 sebanyak 1500 rumah tidak layak huni yang akan direhabilitasi.
“Setiap rumah akan mendapat bantuan sebesar Rp 10 juta, dengan rincian Rp 2 juta untuk biaya tukang dan Rp 8 juta untuk membeli semen 50 sak, pasir 2 rit, kusen dan jendela. Jadi, bantuan yang akan diberikan adalah bantuan stimulan, bukan diberikan bantuan uang secara langsung,” terangnya.
Takhanya itu, pria murah senyum ini, juga menegaskan bahwa rehabilitasi rumah tersebut berukuran 8×8 meter, yang terdiri 2 kamar, ruang tamu, dapur, dan kamar mandi dalam. Selain itu, pembangunan sumur bor direncanakan akan dibangun pada setiap 50 rumah.
“Syaratnya rumah tangga sasaran (RTS) harus memiliki tanah dengan masa kepemilikan lebih dari 5 tahun, yang dibuktikan dengan bukti kepemilikan atau surat pernyataan atau surat keterangan yang diketahui kepala desa. Syarat lainnya setiap KK minimal memiliki 15.000 bata. Bagi yang belum memiliki, maka masyarakat membentuk satu kelompok yang terdiri dari 10 KK. Karena, kami, akan meminjamkan sebuah mesin cetak bata yang dapat digunakan bergantian dengan kelompok lain, selain itu bahan baku tanah akan diberikan, masyarakat hanya keluar tenaga saja. Mesin bisa mencetak sebanyak 8-12 ribu bata/hari, tergantung kemampuan tenaga,” ujarnya.
Selain dari dana APBD, Pemkab Mesuji juga sedang mengupayakan bantuan dari Kementerian PU dan Kementerian Perumahan Rakyat yang berasal dari dana APBN. Diharapkan dengan program ini nantinya sudah tidak ada lagi rumah papan ataupun rumah tidak layak huni di Mesuji.
“Saya sangat perihatin dengan kondisi tempat tinggal masyarakat, terutama di desa-desa tua, banyak rumah tak layak huni yang ditinggali 2-7 KK. Kami akan mengupayakan untuk dicarikan tanah, setiap KK akan mendapat tanah seluas 15×30 meter. Sosialisasi yang dilakukan malam ini bertujuan agar masyarakat menerima penjelasan informasi yang benar. Saya akan turun langsung untuk memastikan program ini sampai ke masyarakat dan tidak diselewengkan. Saya minta kepada setiap SKPD untuk bekerja serius dan maksimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” paparnya. (Sandri/JJ)