Harianpilar.com, Bandarlampung – Rencana koalisi Partai Gerindra dan PDIP pada pemilihan gubernur (Pilgub) Lampung 27 November 2024 mendatang membuka peluang duet Rahmat Mirzani Djausal (RMD)- Yanuar Irawan (YI).
Sebab Yanuar Irawan satu-satunya kader PDI Perjuangan yang mengikuti penjaringan dan penyaringan untuk calon wakil gubernur. Sementara, Umar Ahmad yang mengikuti penjaringan untuk calon gubernur.
Untuk diketahui, ada tiga nama kader PDI Perjuangan yang diusulkan sebagai cagub dan cawagub Lampung yakni, Yanuar Irawan (Cawagub), Umar Ahmad (Cagub) dan belakangan nama Sutono ikut diusulkan sebagai Cagub.
Sekretaris DPD PDIP Provinsi Lampung Sutono menjelaskan, pihaknya sudah mengetahui kabar dari pusat terkait PDIP berkoalisi dengan Gerindra di Pilgub Lampung 2024. Di mana, kader PDIP akan mengisi posisi calon wakil gubernur pendamping Rahmat Mirzani Djausal (RMD).
Diungkapkan Sutono, PDIP telah melakukan penjaringan dan penyaringan untuk Pilgub Lampung. Dari kader PDIP ada Umar Ahmad yang mendaftar sebagai calon gubernur dan Yanuar Irawan yang mendaftar sebagai calon wakil gubernur.
“Kami semua ini politisi, pasti ada komunikasi. Tetapi, selain itu ada banyak kader ada Mukhlis Basri, Winarti, ada Parosil, Nanang, ada Pakde Sutono,” kata Sutono, di Kantor PDIP Lampung, Senin (1/7).
Sutono melanjutkan, pihaknya belum bisa menyebut nama pasti pasalnya itu merupakan kewenangan DPP.
“Kami sudah diskusi dengan DPP, bahwa kami harus realistis karena faktanya PDIP tidak menang lagi di Lampung. Kalau bisa jadi gubernur, masalahnya PDIP gak bisa sendiri,” lanjutnya.
Sutono mengatakan, sejauh ini komunikasi PDIP dengan Gerindra di Lampung berjalan baik. Meskipun Mirza tidak mengikuti proses penjaringan dan penyaringan di PDIP Lampung.
“Yang pasti, hingga saat ini, Umar Ahmad dan Yanuar Irawan telah mendaftar sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur dari DPD PDIP Lampung,” ujarnya.
Sementara, bakal calon gubernur (Balongub) Lampung Rahmat Mirzani Djausal (RMD) mengaku secara formal belum mendapatkan informasi resmi dari DPP terkait koalisi dengan PDIP.
Namun, kata RMD, pihaknya terus melakukan komunikasi antar Parpol terkait cagub maupun cawagub.
Sebelumnya, Sekretaris DPD Gerindra Lampung, Ahmad Giri Akbar, merasa bersyukur atas kemungkinan berkoalisi dengan PDI Perjuangan dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Lampung 2024.
Giri menyatakan bahwa komunikasi dengan PDI Perjuangan telah terjalin dengan baik.
“Alhamdulillah, saya sudah pernah berkomunikasi dengan kader PDI Perjuangan, termasuk dengan ketuanya. Komunikasi kami dengan semua partai berjalan dengan baik,” ujarnya.
Giri menambahkan bahwa komunikasi yang baik dengan semua partai di Lampung menunjukkan tujuan bersama yang ingin dicapai. “Kita berkomunikasi dengan semua partai dengan baik. Saya rasa semua partai punya tujuan yang sama di Lampung,” katanya lagi.
Terkait tindak lanjut dari kemungkinan koalisi ini, Giri menegaskan bahwa pihaknya menunggu arahan dari DPP Gerindra. “Saya yakin akan ada tindak lanjut terkait informasi ini. Mudah-mudahan ini menjadi titik terang,” ungkapnya.
Giri juga memilih untuk tidak memberikan banyak komentar terkait informasi ini, sembari menunggu kepastian dari pusat.
“Saya tidak mau banyak komentar karena belum ada kepastian dari pusat. Kami mohon doa yang terbaik, semoga ada titik terang pada bulan Juli,” tutupnya.
Kabar bakal koalisinya PDI Perjuangan dan Gerindra di Pilgub Lampung sebelumnya juga sudah ditegaskan oleh Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.
Hasto menyebut partainya terus berkomunikasi dengan Partai Gerindra untuk mewujudkan koalisi politik di Pilgub Lampung 2024.
Hasto menjelaskan PDIP telah mencapai kesepakatan sementara bersama Gerindra dengan memberikan kesempatan untuk mengusung calon gubernur yang Gerindra pilih.
“Di Lampung, kami baru melakukan komunikasi intens. Cagub nantinya dari Partai Gerindra, cawagubnya dari PDIP,” kata Hasto Kristiyanto di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (30/6).
Namun, Hasto masih enggan membeberkan nama calon wakil gubernur yang bakal diusung PDIP. Ia menyebut proses tersebut masih dalam tahap pembahasan.
Itu komunikasi politik yang dilakukan. Jadi, partai telah mengambil keputusan sekarang sedang dalam proses dialog,” ujar Hasto. (*).