oleh

Event Internasional Krui Pro 2023 Jadi Ajang Promosi Pariwisata

Harianpilar.com, Krui – Sebuah surga selancar di Pesisir Barat, Lampung telah memukau dunia dengan penyelenggaraan event bergengsi, Krui Pro 2023. Tidak hanya menjadi ajang kompetisi selancar papan atas dunia, tetapi acara yang diselenggarakan oleh Pemkab Pesisir Barat ini juga mampu mengangkat pariwisata dan budaya Lampung ke tingkat yang lebih tinggi.

Selama tujuh hari berturut-turut, tanggal 12-18 Juni 2023, Pantai Tanjung Setia akan menjadi saksi dari aksi luar biasa peselancar Internasional yang menjajal ombak Krui yang terkenal. Para peserta akan bertarung sengit, menguasai setiap gelombang dengan keahlian dan ketangguhan mereka. Ombak-ombak yang mempesona dan tantangan yang dihadapinya menjadikan event ini tidak hanya berkelas, tetapi juga menarik minat wisatawan dari banyak negara.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Lampung, Bobby Irawan, mengatakan Krui Pro 2023 tidak hanya tentang selancar. Acara ini juga menjadi panggung yang menggambarkan kekayaan budaya Lampung dengan megah.

“Pengunjung dapat menikmati keindahan tarian tradisional Lampung yang memukau. Tiga kali sehari akan ada penampilan tarian dan lagu tradisional dari semua etnis yang ada di Krui,” ungkap Bobby.

“Kemudian akan ada tari kolosal bertema damar dan arak-arakan Alam Gemisekh. Arak-arakan ini akan menampilkan perlengkapan adat yang merupakan tradisi yang diwariskan dari nenek moyang. Alam Gemisekh ini menjadi simbol penghormatan kepada tamu atau pengantin yang diarak.” Bobby memaparkan di Bandar Lampung, Sabtu (10/06/2023).

Wistawan bisa melihat Alam Gemisekh yang terbuat dari kayu berhiaskan kain-kain dengan pola-pola unik dan menarik.

Tidak hanya itu, Krui Pro 2023 juga memberikan ruang bagi pengunjung untuk menjelajahi destinasi wisata yang ada di Kabupaten Pesisir Barat.

“Baik atlet surfing maupun pengunjung lain, bisa mendatangi berbagai pantai di Pesisir Barat selain Pantai Tanjung Setia. Atau mengunungi Kampung Tapis Sindi, Gua Matu, Angel Waterfall, repong damar, dan lainnya.” kata Bobby.

“Yang saya tahu, Dinas Pariwisata Kabupaten Pesisir Barat biasanya mengundang komunitas media sosial dari berbagai daerah di Lampung untuk datang. Bisa ajak mereka mendatangi semua daya tarik tersebut agar lebih dikenal oleh masyarakat umum.” imbuhnya.

Bobby Irawan pun berterima kasih kepada media cetak, media online, serta masyarakat Lampung yang telah berkontribusi dalam mempromosikan event ini.

“Event ini bukan hanya sekadar ajang selancar, tetapi juga bentuk apresiasi terhadap pariwisata dan budaya Lampung. Kami berharap event ini dapat mendorong pengunjung untuk lebih memahami keindahan alam dan kekayaan budaya Lampung,” tutup Bobby. (Rls/Mar)