oleh

Suhardi, Sukses Ciptakan Bajak Apung

Harianpilar.com, Mesuji – Suhardi (45) warga Desa Sidang Way Panji, Kecamatan Rawajitu Utara, Mesuji, sukses menciptakan teknologi tepat guna berupa Bajak Apung.

Alat bajak sawah yang dirancang khusus untuk dapat mengapung dan beroperasi di lahan rawa atau berair itu, didesain dari traktor bajak sawah.

Keberhasilan inovasi Bajak Apung ini tidak hanya membuat Suhardi dikenal di desanya, tetapi juga di tingkat provinsi.

Bahkan, pada Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) di Provinsi Lampung, Suhardi berhasil masuk sebagai salah satu dari lima besar inovasi TTG di kategori tersebut.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Mesuji Anwar Pramuji mengatakan, nantinya bajak apung ini akan ditampilkan di gelaran Teknologi Tepat Guna Nusantara (GTTGN) XXIV Tahun 2023.

“Inovasi Bajak Apung yang revolusioner ini akan tampil pada gelaran Teknologi Tepat Guna Nusantara (GTTGN) XXIV tahun 2023 yang akan berlangsung di PKOR Way Halim pada tanggal 6 hingga 10 Juni 2023 mendatang,” kata Anwar Pamuji.

Anwar juga menuturkan partisipasi Bajak Apung dalam GTTGN XXIV diharapkan dapat menarik perhatian dan minat dari kabupaten dan provinsi lain untuk mengadopsi teknologi ini dalam upaya meningkatkan efisiensi pengelolaan lahan sawah di wilayah rawa atau lahan berair.

“Harapannya bahwa inovasi teknologi tepat guna Bajak Apung ini akan menjadi motivasi bagi desa-desa lain di Kabupaten Mesuji untuk menciptakan inovasi-inovasi terbaru yang berhubungan dengan teknologi tepat guna. Diharapkan, inovasi ini akan memberikan manfaat nyata bagi sumber daya alam, khususnya yang ada di wilayah masing-masing desa dan secara umum bagi Kabupaten Mesuji,” terangnya.

Anwar berharap, semoga dengan tampilnya inovasi Bajak Apung ini dalam GTTGN XXIV, minat dari kabupaten atau provinsi lain untuk membeli produk inovasi ini semakin meningkat. Dan dirinya berharap agar kehadiran Bajak Apung dalam GTTGN XXIV dapat membangkitkan minat dan antusiasme kabupaten atau provinsi lain untuk membeli produk inovasi ini.

“Hal ini akan memberikan dampak positif dalam penggunaan teknologi tepat guna Bajak Apung dan mendorong kemajuan pertanian di daerah-daerah dengan kondisi lahan rawa atau berair. Kemampuan traktor ini untuk beroperasi secara efisien di lahan rawa atau berair, yang sebelumnya sulit dijangkau oleh traktor konvensional,” jelasnya

Sementara, Suhardi sebagai inovator utama Bajak Apung merasa bangga dan terharu dengan antusiasme yang ditunjukkan oleh masyarakat terutama petani terhadap inovasinya.

Ia berbagi kisah inspiratif tentang perjalanan pengembangan Bajak Apung, mulai dari ide awal hingga proses uji coba di lapangan dan penyempurnaan desainnya.

Beliau juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh tim yang terlibat dalam pengembangan dan promosi Bajak Apung.

“Kehadiran Bajak Apung di GTTGN XXIV ini diharapkan dapat memberikan dorongan dan motivasi bagi desa-desa lain di Kabupaten Mesuji. Dan untuk menggali potensi inovasi teknologi tepat guna yang dapat meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan lahan sawah di daerah rawa atau berair,” tandasnya. (*).