oleh

Mukhlis Basri Ajak Masyarakat Bijak Bermedsos

Harianpilar.com, Bandarlampung – Anggota Komisi I DPR RI, Mukhlis Basri mengajak seluruh masyarakat dapat bijak dalam menggunakan media sosial (medsos) . Hal itu guna mencegah dan mengurangi angka kekerasan online.

Hal itu disampaikan Mukhlis dalam Webinar Serries “Ngobrol Bareng Legislator : Peran Sosial Media Dalam Memberantas Kekerasan Online”, Selasa (30/5).

Webinar turut menghadirkan dua narasumber lainnya, yakni, Sekretaris Pusham USK Suraiya Kamaruzzaman, dan Internasional Media Consultan Prans Padak Demon.

Menurut Mukhlis, kemajuan dunia digital dewasa ini menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Namun sayangnya, di tengah perkembangan itu terdapat berbagai dampak yang turut mengiringinya, baik itu dampak positif ataupun negatif. Terutama dalam penggunaan media sosial.

“Kedua dampak ini, dengan mudahnya dapat dirasakan oleh para pengguna yang kerap berselancar di dunia maya, tergantung dengan pemanfaatannya. Jika tepat, maka dapat menanggulangi hal-hal negatif yang terjadi, termasuk kekerasan di dunia maya (online),” ujarnya.

Politisi PDI Perjuangan ini menuturkan bahwa internet dan era digital merupakan dua mata uang, sisi positif dan negatif. Interaksi intens tidak semuanya berbentuk positif. Era digital sebagai era keberlimpahan informasi harus diimbangi dengan kedewasaan.

“Literasi digital yang rendah, orang belum cukup mempunyai kemampuan dalam dunia maya, tidak punya kesadaran, wisdom, tidak tahu komentar yang sopan seperti apa sehingga tidak ada awareness jika kekerasan online dapat menjadi kasus hukum,” paparnya.

Oleh karena itu untuk memeranginya, Sekretaris Pengurus Daerah Tenaga Pembangunan (Pengda TP) Sriwijaya Lampung ini mengajak masyarakat harus menggunakan media sosial sebagaimana mestinya.

“Dengan memanfaatkan default media sosial yang ada, seperti fitur private atau block dapat digunakan jika tidak nyaman. Selektif berjejaring, pastikan jejaring yang kita gunakan untuk bergaul adalah lingkungan dan sesuatu yang positif dan bermanfaat. Hentikan siklus kekerasan, membalas kekerasan dengan kekerasan baru hanya akan melanggengkan kekerasan,” terangnya.

Selain itu, lanjut dia, penerapan norma sosial pergaulan juga memiliki andil besar dalam hal ini. Setiap pengguna media sosial, harus menciptakan ekosistem yang aman dan sehat di ruang online.

“Bergaul dengan partner in good bukan partner in crime. Literasi digital, bermedia sosial juga perlu literasi skill secara advance seperti tata cara posting, seleksi konten, mengungkapkan gagasan, batasan etis dan lainnya,” pungkasnya. (*)