Harianpilar.com, Bandarlampung – Demonstrasi ratusan guru honorer yang telah lulus passing grade di Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) mendapat sorotan dari banyak pihak. Salah satunya Anggota DPRD Provinsi Lampung, Wahrul Fauzi Silalahi (WFS).
Aksi demonstrasi itu mempertanyakan Pemkab Lamsel yang hanya mengangkat 70 dari 797 guru honorer yang telah lulus passing grade.
Wahrul Fauzi Silalahi menilai, Pemda Lamsel memiliki kemampuan untuk menggaji 797 guru honorer.
“Pemda memiliki dana yang cukup untuk menggaji 797 guru honorer yang lulus passing grade. Ada sekitar 35 miliar yang sudah masuk dalam RAPBD 2023.,” kata Wahrul, Rabu (23/11).
Hal tersebut kemudian menimbulkan pertanyaan pertanyaan besar dalam benak Wahrul terkait dana tersebut.
“Dana alokasi Umum (DAU) ini kan untuk gaji, jadi kalau tidak mengakomodir para guru yang sudah lulus passing grade, lalu untuk apa? Lalu kenapa hanya 70 orang yang diangkat? Kan aturannya sudah jelas, seperti yang tertuang dalam PermenPAN RB No 20 tahun 2022,” tanya WFS.
Sebagai anggota dewan, Wahrul mendesak agar Pemerintah Kabupaten Selatan segera mencari solusi atas permasalahan yang ada.
“Dalam hal solusi, saya kira pak bupati bisa dengan segera kordinasi dengan kementrian terkait, seperti kementrian pendidikan dan kebudayaan, kementrian keuangan, Menpan RB dan SDM di jakarta, desaknya.
Terakhir, sambung Wahrul, jangan sampai Pemda Lampung Selatan abai terhadap para guru yang memiliki andil besar dalam kemajuan bangsa.
“Jika ini dibiarkan, takutnya bisa membuat fokus para guru berkurang dalam menjalankan tugasnya sehingga berimbas pada para peserta didik kita. Sehingga saya mendukung dan mengapresiasi terhadap perjuangan para guru ini,” tutupnya. (*).