oleh

Tiga Korban Tenggelam Ditemukan Tewas

Harianpilar.com, Bandarlampung – Dalam kurun waktu dua hari, Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi tiga korban tenggelam akibat banjir di dua kebupaten yakni, Lampung Selatan dan Waykanan.

Dua korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, akibat terseret arus banjir di Dusun Tasik, Desa Banyumas, Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan (Lamsel) yakni, Royani (49) dan Madarif (57), keduanya berjenis kelamin laki laki.

Sementara, satu korban meninggal dunia akibat terseret arus deras Way Umpu, Kecamatan Negara Batin atas nama Rizki warga Sri Bauski.

Kepala Kantor SAR Lampung Deden Ridwansah yang diwakili Korpos SAR Bakauheni Febri Yanda menyampaikan, dua korban akibat banjir di Lampung Selatan berhasil dievakuasi.

“Sampai hari Jumat (28/10) tim SAR gabungan terus melakukan pencarian atas 2 korban hilang tersebut. Tim SAR gabungan dibagi menjadi SAR Rescue Unit (SRU),” ungkap Febri Yanda, dalam siaran pers yang diterima wartawan Sabtu (29/10).

Pukul 06.30 WIB, lanjut dia, SRU 1 melaksanakan pencarian dengan penyisiran sepanjang aliran sungai menuju hilir. Kemudian SRU 2, melaksanakan pencarian via darat di sisi sebelah kanan aliran sungai sekitar persawahan lokasi luapan sungai.

“Dan SRU 3, melaksanakan pencarian via darat di sisi sebelah kiri aliran sungai sekitar persawahan lokasi luapan sungai,” ujarnya.

Pukul 13.00 WIB, tim SAR gabungan melanjutkan pencarian dan dibagi menjadi 1 SRU menggunakan rubber boat dan 2 sru penyisiran di tepi sawah.

“Pukul 13.50 WIB Tim SAR gabungan berhasil menemukan Royani dalam keadaan meninggal dunia pada kordinat 5°29’16.00″S 105°35’31.00″E jarak 300 meter dari lokasi kejadian dan selanjutnya korban dievakuasi ke rumah duka,” jelasnya.

Sedangkan, Madarif (57), ditemukan pada hari ke 3 pasca banjir. Madarif, warga  ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Sabtu (29/10).

“Madarif ditemukan pada pukul 06.38 WIB pada pd Koordinat 5°29’10.00″S – 105°35’58.00″E atau radius 2 km dari lokasi kejadian. Selanjutnya korban diserahkan kepada aparat desa untuk dibawa ke rumah duka,” jelasnya.

Sementara, Tim SAR gabungan menemukan Rizki, warga Kampung Sri Basuki, Kecamatan Negara Batin Kabupaten Waykanan, dalam keadaan meninggal dunia, Minggu (30/10).

Kepala Kantor Basarnas Lampung yang diwakili oleh Dantim SAR Gabungan Feriyansah menyampaikan, Basarnas Lampung menerima info dari Riantori (BPBD Waykanan) bahwa pada hari Jumat (28/10) pukul 11.00 WIB 1 orang warganya diduga tenggelam di Sungai Umpu, Kecamatan Negara Batin, Waykanan.

“Kejadian berawal Jumat (28/10) pukul 08.00 WIB korban berangkat ke ladang bersama bibinya yang melewati Sungai Umpu, karena korban kelelahan korban istirahat sebentar dan bibi korban meneruskan ke ladang. Namun hingga pukul 11.00 WIB korban tidak muncul ke ladang hingga korban dinyatakan hilang,” jelasnya dalam siaran pers yang diterima wartawan, Minggu (30/10).

Setelah menerima informasi tersebut, lanjutnya, Kepala Basarnas Lampung Deden Ridwansah segera memerintahkan Kepala Seksi Operasi Didit Permana untuk menggerakan 1 tim  rescue menuju ke lokasi untuk melaksanakan pencarian dan pertolongan.

Tim tiba di lokasi pada pukul 19.57 WIB, lanjutnya, tim langsung berkoordinasi dengan unsur SAR Gabungan yang terdiri dari BPBD Way Kanan, Polsek Negara Batin, Koramil Negara Batin, Pol PP Way Kanan, Tagana Way Kanan, Camat Desa Negara Mulya, Karang Taruna Negara Batin dan warga setempat.

“Tim langsung menurunkan perahu karet dan melakukan pencarian dengan 4 perahu lainnya milik warga setempat hingga pukul 22.00 WIB dengan hasil masih nihil. Identitas korban adalah Riski Budi Juni Harta, usia 28 tahun, jenis kelamin laki laki dan merupakan warga Kampung Sri Basuki, Kecamatan Negara Batin, Waykanan,” jelasnya.

Kemudian, pada Sabtu (29/10) tim SAR Gabungan membagi menjadi 3 SRU (SAR Rescue Unit) untuk melaksanakan pencarian. Pencarian juga dilakukan dengan menggunakan peralatan  pencarian khusus bawah air (Under Water Searching Device dan Aqua eye).

“Namun hingga pukul 18.00 wib.hasil pencarian masih nihil dan akan dilanjutkan kembali Minggu (30/10),” jelasnya.

Pada Minggu (30/10) pencarian dimulai kembali pukul 07.00 WIB. Luas area pencarian diperluas hingga radius 17 km dari lokasi kejadian menuju hilir sungai. Sekitar pukul Pukul 13.34 WIB Tim SAR Gabungan berhasil menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi terapung di permukaan air pada kordinat 4°23’1.81″S 104°52’4.42″E dengan jarak 156 m dari lokasi kejadian.

“Selanjutnya korban  dievakuasi oleh tim sar gabungan dan di bawa menuju rumah duka,” tutupnya. (*)