oleh

Zona Merah Meluas, Lampung Krisis Vaksin

Harianpilar.com, Bandarlampung – Zona merah di Provinsi Lampung terus meluas, sedikitnya dari 15 kabupaten/kota di Lapung terdapat 7 zona merah. Sementara proses vaksinasi masih sangat rendah, bahkan Lampung di nilai mengalami krisis vaksin dan oksigen. Sebab, dari 14 juta kebutuhan vaksin, baru terpenuhi sekitar 1,1 juta.

Tujuh kabupaten/kota di Lampyng yang masuk zona merah yakni Pringsewu, Lampung Selatan, Kota Metro, Kota Bandarlampung, Pesawaran, Tanggamus, dan Lampung Timur.

Anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Deni Ribowo, mengakui Lampung mengalami krisis vaksin dan oksigen.”Ya Lampung memang krisis vaksin, dari 14 juta yang dibutuhkan baru sekitar 1,1 juta yang terpenuhi. Lampung terendah nomor 2 proses vaksinasi. Begitu juga kebutuhan oksigen Lampung masih krisis, meski sudah ada suplay dari PT. Pusri tapi kita masih kekurangan oksigen. Informasinya kita juga sudah mengirimkan tenki ke Palembang untuk oksigen,” ujar Deni Ribowo saat dialog Virtual di Pilar TV Entertaimen terkait donor plasma konvalesen, Rabu (28/07/2021).

Menurut Deni, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi harus memiliki upaya yang kuat ke pemerintah pusat agar Lampung mendapatkan kuota vaksin yang besar.”Beliau (Gubernur) katanya mau mengirim surat lansung ke Presiden, gak percaya lagi sama menteri,” tegas Deni.

Terpisah, Anggota DPR RI dapil Lampung, Komang Koheri, mengaku prihatin dengan kondisi Lampung saat ini, dimana terdapat 7 kabupaten/kota yang masuk zona merah. Untuk itu, Komang mengajak kepada 20 anggota DPR RI dapil Lampung untuk memperjuangkan agar Lampung menjadi prioritas dalam penyaluran vaksin Covid-19. “Minimal bisa samalah dengan daerah lainnya,” ucapnya.

Menurutnya, pemerintah pusat tidak ada skala prioritas dalam penyaluran vaksin.”Tapi ada daerah pengecualian. Seperti daerah tujuan wisata dan beberapa daerah yang angka Covid-19 nya meningkat tajam,” ujarnya.

Kader PDI Perjuangan ini menjelaskan, untuk saat ini Provinsi Lampung baru mendapat 8 persen dari 14 juta dosis vaksin Covid-19 yang dibutuhkan. “Dan ini perhitungannya udah dari kemarin-kemarin, bukan yang sekarang. Dan vaksin ini sudah berjalan lima bulan. Dan pada saat itu Lampung belum masuk zona merah seperti saat ini,” kata dia.

Komang Koher meminta kepada Gubernur Lampung Arinal Djunaidi untuk lebih intens berkoordinasi dengan pemerintah pusat, baik dengan pimpinan DPR, Kemenkes, ataupun presiden. “Ini agar aspirasinya sampe terdengar ke pemerintah pusat. Tapi pada prinsipnya kita 20 anggota DPR RI dapil Lampung juga turut berjuang agar Lampung bisa jadi prioritas,” jelasnya.

Kendati demikian, Komang Koheri mengapresiasi Pemprov Lampung dalam pelaksanaan vaksin Covid-19 yang dinilai berjalan sangat baik.”Vaksin sangat baik. Saya sudah koordinasi dengan pak sekda bahwa kalau untuk masalah pelayanan semua siap dari rumah sakit, puskes,  TNI polri semua siap. Namun Sekarang masalahnya vaksin ini mengalami kekurangan Karena kosong,” tandasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, DR.dr.Reihana menyampaikan, saat ini Provinsi Lampung baru menerima 1.103.560 dosis vaksin. Sementara kebutuhan vaksin untuk Provinsi Lampung mencapai 14.619.497 dosis.

Menurut Reihana, Provinsi Lampung penduduknya yang harus divaksin ada sejumlah 6.645.226 orang. Dimana, kata dia, 1 orang itu harus mendapat 2 kali vaksinasi dan ada 10% untuk tambahannya jika belum terdaftar.”Jadi dosis yang kita perlukan untuk vaksinasi di provinsi Lampung ini sejumlah 14.619.497 dosis. Dan sampai saat ini provinsi Lampung baru mendapatkan distribusi dropping daripada vaksin dari Kementerian Kesehatan berjumlah baru 1.103.560 dosis dalam arti kekurangan vaksin di Provinsi Lampung sejumlah 13.515.937 dosis,” terangnya.

Lanjutnya, Dinas Kesehatan melakukan vaksinasi sesuai juga dengan apa dan jumlah vaksin yang dierima. “Jadi kita baru menerima satu juta dosis vaksin dan masih banyak sekali kekurangan kita,” ucapnya.

Namun demikian, lanjut dia, Gubernur Lampung sudah bersurat secara resmi Kepada Menko dan ditembuskan kepada Menteri Kesehatan juga dan menteri BUMN dan yang terakhir surat kepada menku Marvel’s untuk meminta percepatan distribusi vaksin dari pusat agar bekerja maksimal.”Dengan dosis yang dikirimkan tentu saja kita berharap secara bertahap bisa memenuhi target kita sejumlah 6 juta orang,” kata dia.

Reihana berpesan kepada seluruh masyarakat yang belum menerima vaksin untuk tetap sabar menunggu dan tetap menjaga disiplin Prokes Covid-19 dengan 5 M.”Memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Dengan kita menjalankan Prokes ketat, insya Allah kita akan terhindar dari virus Covid-19,” tukasnya.

Reihana juga meminta kepada kepala dinas kabupaten/kota untuk dapat mendistribusikan vaksin ke tempat – tempat pelaksanaan Vaksinasi, tentunya di puskesmas.”Dan jika ada KTP yang mungkin tidak berdomisili di tempat yang didatangi, konfirmasi dan mohon juga diberikan vaksin. Karena kita adalah semua rakyat Indonesia dan bersatu dalam NKRI,” pungkasnya. (Ramona/Maryadi)