Harianpilar.com, Pesawaran – Ratusan elemen masyarakata Pesawaran yang tergabung dalam Gerakan Elemen Masyarakat Peduli Pesawaran (GEMPPAR) ngeluruk ke kantor Bupati Pesawaran, Senin (24/7/2017).
Kordinator Lapangan (Korlap) Feri Darmawan menyampaikan 11 point tuntutan kepada Bupati Pesawaran. Mereka meminta kepada Bupati Pesawaran untuk menerbitkan Perbup terkait tenaga honorer untuk memberdayakan putra daerah Pesawaran. Massa juga meminta Bupati Pesawaran agar pejabat eselon II, III, dan IV separo nya harus masyarakat Pesawaran.
Kemudian meminta kepada Bupati agar masyarakat Pesawaran terlibat langsung sebagai pelaku pembangunan. Kemudian, mereka juga meminta kepada Bupati Pesawaran untuk membubarkan tenanga ahli yang dinilai hanya menghamburkan anggaran saja. Dan meminta Bupati untuk menindak tegas oknum makelar proyek dan jabatan disatuan kerja Pemkab Pesawaran. Dan meminta Bupati mengevaluasi dan mengganti Kepala Badan BPPMD yang diduga telah mengeruk keuntungan dan merugikan desa, dalam pengelolaan Dana Desa ((DD). Dan meminta kepada Bupati mengevaluasi kinerja Dinas Kesehatan yang dianggap gagal dalam melaksanakan tugas, sehingga dinilai pembangunan di Dinas Kesehatan terkesan amburadul. Point selanjutnya meminta Bupati menolak keberadaan waralaba dan membina pedagang tradisional sesuai kontrak politik Bupati dengan pedagang pasar sebelumnya.
Kemudian meminta Bupati mengevaluasi kinerja Dinas PU Tata Ruang dan PU PERA terkait banyaknya pekerjaan yang diduga tidak sesuai dengan ketentuan, sehingga kegiatan yang sedang berjalan ataupun telah terlaksana diduga tidak berkualitas. Dan masyarakat juga meminta lepada Kapolres untuk mengusut adanya dugaan permainan uang dalam pelaksanaan tender disejumlah Dinas. Dan meminta kepada Kapolres untuk segera menuntaskan dugaan korupsi di Dinas Perhubungan terkait pengadaan kapal.
Feri meminta agar Bupati dapat mengakomodir aspirasi yang disampaikan. Dan dikatakannya, Pesawaran mesti dapat memberdayakan putra daerah, baik dalam peran sertanya turut serta dalam mengisi pembangunan maupun dalam memimpin jabatan strategis di pemda setempat.
“Kita yakini jika Pesawaran dipimpin oleh putra daerah mesti dapat lebih maju. Mengingat putra daerah mempunyai beban moril tersendiri dalam membangun kabupaten ini. Dan saya yakini ditangan mereka tugas itu dapat diemban dan tanggungjawab itu dapat terlaksana.
“Kami meminta kepada bapak Bupati untuk melibatkan mesyarakat Pesawaran dalam pembangunan, bukan hanya sebagai penonton,” tukas Feri yang diketahui salah satu aktivis di wilayah kabupten berjuluk bumi andan jejama ini.
Feri mengancam apabila tuntutannya tidak diindahkan, mereka akan melakukan aksi serupa dengan julan massa yang lebih banyak lagi.
“Yang jelas kami akan turun untuk melakukan orasi kembali dengan skala lebih besar. Dan kami tidak akan pernah takut dan gentar untuk menyuarakan kebenaran,” kecam Feri.
Dalam aksi damai 247, massa memberikan reflika sebuah keranda kepada Pemda Pesawaran. Keranda diterima oleh Setdakab Pesawaran, Ir. Kesuma Dewangsa.
Mara, salah seorang aktivis yang turut pada orasi tersebut mengatakan, jika pemberian reflika sebuah keranda merupakan bentuk simbol dari matinya hati nurani Bupati tarhadap keinginan dan harapan masyarakat Pesawaran.
Selanjutnya disisi lain, para perwakilan elemen masyarakat polres Pesawaran yang tergabung dalam wadah GEMPPAR turut memberikan cinderamata berbentuk kurungan ayam kepada Polres Pesawaran. Dan simbol kurungan ayam dimaksudkan untuk memberikan support kepada jajaran Mapolres Pesawaran untuk dapat menegakkan supremasi hukum di bumi andan jejama. Terutama bagi para koruptor yang rakus dan tidak mengedepankan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Pesawaran. Namun sangat disayangkan Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona tidak berada ditempat saat orasi berlangsung, sehingga belum dapat memberikan tanggapan terkait tuntutan dan aspirasi yang disampaikan oleh perwakilan masyarakat Pesawaran.
Sementara diketahui, aksi damai sejumlah elemen masyarakat pada senin (24/7/2017) kemarin, satuan jajaran Dalmas Polres Pesawaran menerjunkan 170 personil. Dengan dibeckup oleh Mapolsek Gedongtataan, Mapolsek Padangcermin, Mapolsek Tegineneng dan Mapolsek Kedondong, serta dibantu oleh satuan polisi pamong praja (satpolpp) pemda setempat.
(Fahmi/Mar)