Harianpilar.com, Pesawaran – Puluhan awak media Kabupaten Pesawaran mengadukan kinerja Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) kabupaten setempat ke Bupati. Pasalnya, selain sulit menjalin komunikasi antar sesama media, pihak Diskominfo juga dinilai tidak transpran terhadap pengelolaan anggaran.
Sorotan miring terkait kinerja Diskominfo Kabupaten Pesawaran diantaranya datang dari Asosiasi Wartawan Profesi Indonesia (AWPI). Dikatakan ketua DPC AWPI Pesawaran Ahmad Kurnain, Bupati Pesawaran mesti secepatanya mengevaluasi kinerja Diskominfo Pesawaran. Menurutnya Diskominfo dibawah nahkoda Totok Sulistyo, MM selaku Kadis dan Dedi Firmanto, SE.MM selaku Kabid Humas dinilai tidak mampu menjalin kemitraan yang baik dengan sejumlah insan pers.
Kemudian diperparah dalam pengelolaan anggaran guna pembayaran order advetorial, Diskominfo Pesawaran terkesan tidak transpraran dan terkesan ada indikasi kongkalingkong dengan pihak surat kabar tertentu. “Dalam order pemasangan advetorial pihak Diskominfo masih pilah-pilih menentukannya. Artinya, masih ada anak emas dan anak tiri. Selain itu, berdasarkan masukan dari kawan-kawan media pihak Kominfo sulit untuk dikomunikasi baik melalui via ponsel atau bertemu langsung ,” ujar A Kurnain.
Untuk itu, katanya, pihaknya telah melayangkan surat kepada Bupati Pesawaran dengan nomor surat 010/DPC-AWPI/V/2017, perihal menuju Pesawaran yang lebih baik. Lebih jauh Kurnain menyatakan, tidak adanya kerjasama yang terjalin antara pihak media dan Diskominfo Pesawaran memicu kesalah fahaman. Dan karenanya dikhawatirkan kedepan jika tidak segera diakomodir terkait aspirasi yang dicetuskan para awak media melalui perwakilan organisasi yang tergabung didalamnya, dapat berhimbas pada pemberitaan negatif diwilayah kabupaten berjuluk bumi andan jejama.
Terpisah, Ketua Forum Komunikasi Wartawan Kabupaten Pesawaran (FKW-KP) Fery menilai jika selama ini Diskominfo didalam mengelola anggaran untuk publikasi selain tidak transparan dan bahkan ada kesan kucing-kucingan. “Gimana ga kucing-kucingan mau buat ADV aja antara pihak infokom dengan media yang ada tidak ada keterbukaan dan kesannya ada main belakang,” ucapnya.
Dan dijelaskannya, kesenjangan yang terjadi selama ini lantaran Kabid Infokom Dedi itu rupannya ditengarai ada kedekatan khusus dengan media tertentu, bahkan pernah menjadi salah satu bagian dari mereka. “Bagimana ga media mereka yang diutamakan. Rupanya Dedi itu ada kedekatan khusus dengan mereka. Jadi wajar kalau Dedi mengutamakan media itu,” tukasnya.
Karenanya Fery meminta untuk anggaran di Diskominfo itu sebaiknya dikelola secara terbuka. Jangan ada kesan sengaja ditutup-tutupi. “Anggaran APBD untuk media itu adalah hak semua wartawan yang ada, bukan untuk bayar hutang dan juga bukan untuk media itu-itu saja. Kami ada hak disini,” ungkapnya.
Kemudian pihaknya berharap kepada bupati terkait adanya permasalahan ini, agar dapat segera mengambil sikap tegas. “Ini jangan dibiarkan berlarut-larut, sebauknya bupati segera mengambil langkah dan sikap tegas, karena ini meyangkut kemajuan Pesawaran. Jangan hanya gara-gara bupati mempertahankan dua orang ini Pesawaran menjadi tidak kondusip,” tandasnya.
Senada disampaikan ketua PWI Pesawaran Erdanizar. Dia meminta kepada Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona segera mengevalusia kinerja Dinas Kominfo Pesawaran. “Mengingat ini merupakan aspirasi dari rekan-rekan media, kiranya bapak bupati dapat meyikapi masalah ini dengan arif dan bijak sana, sehingga Diskominfo Pesawaran dapat bekerja secara profesional dan bersinergi dengan media masa dalam menjalin kemitraan,” pnta Nizar.
Dan dikatakan Nizar,didalam kepemimpinan Bupati Pesawaran,Dendi Ramadhan yang sudah berjalan dua tahun ini,berbagai program dan rencana kerja bupati untuk mewujutkan Bumi Andan Jejama makmur dan sejahtera yang terus dilakukan melalui kinerja masing-masing satuan kerja perangkat daearah. Meski demikian tidak hanya kerja-kerja dan kerja .Akan tetapi harus mendapatkan dukungan dari berbagai media yang ada dalam memplubikasikan kinerja pemerintah daearah, sehingga masyarakat luas dapat mengetahuinya. “Maka dari itu kami minta kepada bupati untuk dapat mengambil langkah tegas untuk mencopot Kadis dan Kabid kominfo pesawaran,kerana kami anggap mereka tidak mau bermintra dengan kami,karena apa bila hal ini tidak segera dilakukan bupati, takutnya bakal menjadi presiden buruk untuk Kabupaten Pesawaran,” ungkapnya.
Sementara menggapi aspirasi yang disampaikan sejumlah awak media, Bupati pesawaran H Dendi R menyatakan dan berjanji akan mengevaluasi kinerja Diskominfo dibawah pimpinan Totok Sulistyo, MM dan Dedi Firmanto, SE.MM selaku kabid Humas. “Saya sudah kordinasikan dengan sekda peesoalan ini, dan nanti kedepan akan diambil alih oleh sekda. Namun saya harapkan saat inj pola dari kawan-kawan media dan masukkan untuk sistem kedepan seperti apa ” kata Dendi, seraya menyampaikan jika saat ini untuk Rolling jabatan belum ada waktunya. (Fahmi/Mar)