Harianpilar.com, Pesawaran – Kondisi gedung SDN 11 Telukpandan, di Desa Tanjungagung, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran sangat mengkhawatirkan. Dari enam ruang kelas yang dimiliki sekolah tersebut, hanya dua ruangan yang masih layak digunakan yakni kelas 6 dan kelas 1. Sementara empat lainnya sudah tidak layak lagi dipakai untuk proses kegiatan belajar mengajar (KBM).
Kondisi dinding berlubang dan tembus ke ruangan kelas lain. Sebagian lantainya tanah karena semennya sudah hilang. Bahkan, yang lebih mirisnya lagi plafon sudah sebagian ambrol, dikhawatirkan dapat mencelakai para siswa/siswi di sekolah itu.
Dimintai keterangannya, Darmayanti selaku Kepala SDN 11 Telukpandan, mengatakan sekolah tersebut berdiri pada 1985, akan tetapi sampai berusia 31 tahun, baru sekali mendapat bantuan rehab gedung dari pemerintah setempat. “Dari dibangun puluhan tahun lalu, baru sekali direhab sekitar tahun 2004/2005,” kata Darmayanti,” Selasa (16/8/2016).
Dia mengaku pihak sekolah, sudah berupaya mengusulkan melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Pesawaran bahkan sampai ke Kementerian Pendidikan, tapi belum ada hasil. “Saya sudah berupaya mengajukan permohonan sejak setahun yang lalu (2015), tapi belum ada hasilnya,” ujar dia.
Darmayanti berharap, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona dapat berkunjung dan melihat kondisi sekolah ini. “Ya kalau ada kesempatan, pak bupati bisa berkunjung lihat kondisi sekolah ini,” tukasnya.
Lebih lanjut dia meminta, agar sekolah yang memiliki sebanyak 142 orang siswa dan 10 orang tenaga pengajar yang dipimpinnya tersebut segera mendapat bantuan untuk direhab, karena sudah memprrihatinkan.
“Kalau sudah hujan berangin, para guru dan siswa dihantui rasa was-was dan khawatir bangunan sekolahnya ambruk, maunya cepat diperbaiki,” ucap dia.
Sementara itu, kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pesawaran, mengatakan bakal menurunkan tim monitoring ke SDN 11 Telukpandan untuk melihat keadaannya.
“Selama ini, saya belum tahu, kalau SDN 11 Telukpandan itu rusak, dan saya baru dengar ini, nanti akan saya perintahkan tim monitoring untuk ke sana,” terang Sabani, Rabu (17/8/2016).
Kemudian, kata dia, terkait masalah perbaikan untuk sekolah dilakukan secara bertahap, karena keterbatasan anggaran. “Jika tidak ada pada APBD murni akan diajukan pada APBD Perubahan dengan syarat dari pihak sekolah mengajukan ke Dinas,” kata Sabani. (Fahmi/Mar)