Harianpilar.com, Bandarlampung – Sejumlah proyek milik Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Tulangbawang Barat tahun 2015 diduga sarat penyimpangan dalam pelaksanaanya. Parahnya lagi, terdapat proyek yang dibangun namun tidak digunakan oleh masyarakat akibat biaya yang lebih mahal.
Proyek yang diduga sarat masalah dan cenderung mubazir itu diantaranya proyek Sumur Bor yang terdapat di Tiyuh Pulung Kencana dan Tiyuh Mulya Jaya Kecamatan Tulangbawang Tengah. Kemudian, Pengembangan Jalan Usaha Tani (JUT)
di Tiyuh Sumber Rejo Kecamatan Tumijajar.
Kondisi proyek-proyek ini kini sudah mengalami kerusakan parah. Seperti proyek sumur bor di areal Persawahan mayoritas bangunannya sudah mengalami retak-retak dan amblas dibagian lantai. Begitu juga Jalan Usaha Tani (JUT) di Tiyuh Sumber Rejo Kecamatan Tumijajar yang secara kualitas sangat meragukan.
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Tulangbawang Barat sejatinya mengalokasikan dana cukup besar untuk membangun Sumur Bor di areal Persawahan yakni semitar Rp1,615 Miliar untuk membangun sumur bor di 17 titik dan untuk proyek Pengembangan Jalan Usaha Tani mengalokasikan dana sekitar Rp275 juta.
Namun, perealisasian proyek sumur bor ini diduga asal-asalan sehingga kualitasnya rendah sehingga kini bangunan fisiknya mulai retak-retak dan lantainya amblas. Parahnya lagi, para petani cenderung enggan menggunakan sumur bor itu karena biayanya justru membengkak.
“Ya mas, setahu saya ini memang sumur bor dari Dinas Pertanian Tubaba. Ini dibuat untuk mengairi sawah disini sewaktu kesulitan air,” ujar salah seorang petani sawah di Tiyuh Pulungkencana saat ditemui Harian Pilar, baru-baru ini.
Namun,lanjutnya, para petani di jarang menggunkanya karena biayanya sangat besar dan bisa menyebabkan kerugian bagi petani.”Biayanya kalau pakai sumur bor itu lebih mahal, bisa-bisa kami merugi,” keluhnya.
Sementara, pihak Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Tulangbawang Barat hingga berita ini diturunkan belum berhasil dimintai tanggapan terkait masalah ini. (Epriwan/Juanda)