Harianpilar.com, BandarLampung – Ribuan masyarakat Lampung dari beberapa daerah, menggelar aksi seribu lilin di Bundaran Tugu Adipura, Bandarlampung, Kamis (18/3/2016) sekitar pukul 8.00 wib. Aksi ini sebagai bentuk protes masyarakat Lampung terhadap buruknya pelayanan PLN. Aksi seribu lilin ini juga sebagai simbol pengganti penerangan, mengingat Lampung mengalami devisit listrik, yang berakibat terjadinya pemadaman listrik.
Aksi tersebut juga didukung sejumlah lambaga di antaranya, YLKI, Walhi, LBH Bandarlampung dan Aliansi Jurnalis Independent Indonesia (AJI).
Dalam orasinya, Ketua YLKI Lampung Subadra Yani mendesak PLN untuk segera memperbaiki pelayanan terhadap masyarakat.
“PLN harus berbenah bila tidak sanggup ganti saja pimpinanya, kemudian perbaiki sistem interkoneksi dari Sumatra selatan yang terhambat selama ini. Kemudian pemerintah melalui wakil rakyat yakni DPR sebaiknya segera memediasi pihak terkait untuk segera menyelesaikan permasalahan ini,”ungkap Subadra, diTugu Adipura, Kamis (17/3/2016).
Desakan juga disampaikan Direktur LBH BandarLampung, Alian Setiadi. Menurutnya, aksi ini murni atas kepedulian masyarakat Lampung tanpa adanya kepentingan pihak-pihak tertentu.
“Akibat pemadaman listrik yang tiap hari dirasakan masyarakat Lampung, semua kegiatan penting terhenti, rakyat merugi bukan PLN, ini persoalan serius, rakyat harus didengar. Malam hari ini adalah aksi solidaritas kita murni atas kepentingan rakyat, bukan kepentingan suatu pihak dan politisasi,”terang Alian.
Hal yang sama juga disampaikan Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Lampung Hendrawan, mengatakan jika krisis energi saat ini akibat kurangnya pemanfaatan sumber daya yang ada.
“Kita datang untuk kepedulian krisis energi listrik diLampung, menginisiasi gerakan secara bersama, pasca ini kita harus mengawal proses perjuangan ini. Kita tidak ingin ada kepentingan suatu pihak ataupun politik, pemimpin harus bijak, kita punya sumber energi Waybesai, Tarahan dan Batutegi tapi tidak optimal,”paparnya.
Aksi penyalaan seribu lilin dimulai sekira pukul 08.40wib, dikesempatan itu tampak semangat dan antusias warga dengan membakar lilin sebagai aksi kepedulianya. Setelah penyalaan lilin, kegiatan berlanjut pada sesi terakhir yaitu penanda tanganan petisi sebagai simbolis masyarakat bebas “Byarpet” dilembaran kain putih yang terlibat membentang panjang diPusat Tugu Adipura.
Sementara, Ketua MPR-RI Dr. H. Zulkifli Hasan, SE,MM berencana akan menemui Direktur Utama (Dirut) PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sofyan Basir terkait seringnya terjadi pemadaman listrik di Lampung.
Hal itu dilakukan guna mempertanyakan persoalan penyebab seringnya terjadi pemadaman listrik tanpa pemberitahuan oleh pihak PT. PLN di Lampung, dimana sudah terjadi beberapa bulan terakhir. Sehingga hal itu, dinilai merugikan masyarakat dan pengusaha.
“Dirut PT. PLN Sofyan Basir teman lama saya. Secepatnya saya akan mengatur agenda pertemuan dan membahas masalah ini,” katanya, usai memberi materi pada sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan MPR RI yang berlangsung di Aula Kantor Pemda Lamsel, Kamis (17/3/2016).
Zulkifli juga berjanji, akan memperjuangkan masalah terkait sering padamnya listrik di wilayah Lampung. Supaya kebutuhan masyarakat terhadap listrik di Provinsi Lampung dapat tercukupi.
“Kita akan perjuangkan, dan percepat penyelesaian masalah ini,” janjinya.
Dia juga menambahkan, sumber daya alam di Lampung cukup melimpah, salah satunya dalam pemanfatan panas bumi (geothermal, red) dijadikan pembangkit listrik. Saat ini Provinsi Lampung sudah terdapat pembangkit listrik dengan memanfaatkan geotermal, seperti di daerah Ulubelu Kabupaten Tanggamus, dan di Lampung Barat.
“Makanya nanti kita ingin cek. Kenapa di Provinsi Lampung tempat produksi listrik. Malah kekurangan,” tambah Kakak kandung Bupati Lamsel Zainudin Hasan. (Putra/Saipul/Juanda)