Harianpilar.com, Bandarlampung – Kantor Ketua DPRD provinsi Lampung Dedi Afrizal dipecahkan kacanya oleh orang yang mengaku wakil Nabi, Rabu (10/2/2016) pukul 10.00 WIB. Kejadian tersebut membuat kaget seluruh staf yang ada di ruangan kerja DPRD Provinsi Lampung.
Kepala Bagian Humas DPRD Provinsi Lampung, Elip Weldan mengatakan, pelaku yang diketahui bernama Mustofa (40), ingin bertemu dengan Ketua DPRD Provinsi Lampung Dedi Afrizal kebetulan ketua tidak di tempat karena ada tugas luar.
“Sebelumnya pas seminggu yang lalu dia (Mustofa) mengaku wakil nabi, mau ketemu ketua DPRD, karena dia mau menyampaikan di Lampung akan terjadi kejadian besar. Kami sudah laksanakan antisipasi seminggu yang lalu, tapi hari ini kita kecolongan, dia tidak terpantau Pol PP, karena dia lewat di atas. Saat ini yang bersangkutan (Mustofa) sudah diamankan di Polsekta TbS,” kata Elip, saat ditemui di kantor DPRD Provinsi Lampung, Rabu (10/2/2016).
Diungkapkan Elip, jika pihaknya melalui Pol PP sudah melakukan pengamanan terhadap Mustopa.
“Tadinya kita amankan lewat Pol PP. Kemudian polisi datang, kita serahkan ke Polsek TbS,” ujarnya.
Lebih lanjut Elip menjelaskan, pada seminggu sebelumnya, Mustofa itu karena mengaku-ngaku wakil Nabi, tidak diperkenankan untuk ketemu Ketua DPRD Lampung.
“Akhirnya dia digiring keluar. Bahkan dia mengancam kalau gak ketemu ketua, dia mau mecahin kaca. Sehingga kita sudah antisipasi, seminggu yang lalu gak ada yang ancam itu, ternyata kecolongan hari ini dia lewat atas dia melempar memakai botol soft drink,” terangnya.
Di tempat kejadian, sudah terlihat garis polisi (police line), dan PNS di sekitar ruangan ketua DPRD tampak berduyun-duyun melihat kejadian dan mereka meninggalkan ruangan kerja ketua DPRD Provinsi Lampung.
Sementara, Polsekta TbS melalui Panit Reskrim Aiptu Asep Komarudin membenarkan atas kejadian tersebut, namun hingga kini pihaknya belum bisa menjelaskan secara detail kejadian tersebut.
“Kejadian itu memang benar, kami telah membawa 1 orang tersangka pelaku pemecah kaca tersebut, namun kronologis belum dapat kita ceritakan nanti nunggu Kapolsek atau Kapolres yang ekspose,” ungkapnya. (Fitri/Putra/Juanda)