oleh

Waspada Virus Zika Merebak

Harianpilar.com, Bandarlampung – Dinas Kesehatan Provinsi Lampung mengimbau agar masyarakat bisa lebih berhati-hati. Sehubungan dengan maraknya penyakit yang terkait dengan virus zika yang merupakan salah satu virus dari jenis Flavivirus, atau gigitan nyamuk . Virus ini memiliki kesamaan dengan virus dengue, berasal dari kelompok arbovirus.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana menjelaskan, Virus Zika ditularkan melalui gigitan nyamuk. Nyamuk yang menjadi vektor penyakit Zika adalah nyamuk Aedes, dapat dalam jenis Aedes aegypti untuk daerah tropis, Aedes africanus di Afrika, dan juga Aedes albopictus pada beberapa daerah lain.

“Nyamuk Aedes merupakan jenis nyamuk yang aktif di siang hari, dan daoat hidup di dalam maupun luar ruangan. Virus zika juga bisa ditularkan oleh ibu hamil kepada janinnya selama masa kehamilan,” jelasnya saat ditemui di kantor gubernur Lampung, Jumat (29/1/2016).

Lebih lanjut Reihana mengatakan, siapapun yang tinggal atau mengunjungi area yang diketahui terdapat virus Zika memiliki risiko untuk terinfeksi termasuk ibu hamil.

Adapun gejala infeksi virus tersebut diantaranya; demam, kulit berbintik merah, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri otot, sakit kepala, kelemahan dan terjadi peradangan konjungtiva. Pada beberapa kasus zika dilaporkan terjadi gangguan saraf dan komplikasi autoimun. Gejala penyakit ini menyebabkan kesakitan tingkat sedang dan berlangsung selama 2-7 hari.

Penyakit ini kerap kali sembuh dengan sendirinya tanpa memerlukan pengobatan medis. Pada kondisi tubuh yang baik penyakit ini dapat pulih dalam tempo 7-12 hari.

“Pada beberapa kasus suspek Zika dilaporkan juga mengalami sindrom Guillane Bare, namun hubungan ilmiahnya masih dalam tahap penelitian sampai saat ini masih diteliti karena belum diketahui benar apa vaksinnya,” jelasnya.

Sampai saat ini belum ada vaksin atau pengobatan spesifik untuk virus ini, sehingga pengobatan berfokus pada gejala yang ada.

Jika terinfeksi virus Zika, maka lakukan hal-hal sebagai berikut:

Istirahat cukup, konsumsi cukup air untuk mencegah dehidrasi, minum obat-obatan yang dapat mengurangi demam atau nyeri, jangan mengkonsumsi aspirin atau obat-obatan NSAID (non stereoid anti inflmation) lainnya.

Pencegahan penularan virus ini dapat dilakukan dengan: menghindari kontak dengan nyamuk, melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M Plus (menguras dan menutup tempat penampungan air, serta memanfaatkan atau melakukan daur ulang barang bekas, ditambah dengan melakukan kegiatan pencegahan lain seperti menabur bubuk larvasida, menggunakan kelambu saat tidur, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk). (Fitri/JJ)