Harianpilar.com, Waykanan – Jihad hari ini adalah suatu upaya yang berorientasi pada perubahan untuk perbaikan. Demikian disampaikan Ketua PC GP Ansor Way Kanan Lampung Gatot Arifianto, di Blambangan Umpu, Minggu (17/1/2016).
Jihad menurut syariat Islam adalah berjuang dengan sungguh-sungguh, berdakwah segaris perjuangan Rasul, memberikan pengajaran kepada ummat dan mendidik manusia agar sesuai dengan tujuan penciptaan mereka yaitu menjadi khalifah Allah di bumi dengan damai dan saling mengasihi. Islam juga melarang pemaksaan dan kekerasan dalam berjihad.
“Nahdlatul Ulama (NU) hingga hari ini tidak memicingkan mata dalam berjihad untuk kemaslahatan bangsa,” kata dia.
Pesantren Kilat (Sanlat) atau Bimbingan Belajar Pasca Ujian Nasional (BPUN) merupakan jihad yang dilakukan badan otonom NU untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pendidikan, kepemimpinan dan keberagamaan yang ramah merupakan tiga garis besar disampaikan dalam Sanlat BPUN.
“Apakah mendorong generasi bangsa tidak mampu untuk berpendidikan lebih tinggi bukan suatu jihad? Apakah menghargai perbedaan bukan hal yang diajarkan Nabi Muhammad SAW? Apakah mengajak orang berubah lebih baik, lebih mumpuni bukan jihad?” ujar Gatot lagi.
Sanlat BPUN di Way Kanan dihelat pertama kali tahun 2015. Pemilik gelar adat Lampung Ratu Ulangan itu menuturkan, awalnya ada kegamangan mengingat program tersebut ditawarkan Yayasan Mata Air sekitar April 2015. Dibandingkan dengan PC GP Ansor atau badan otonom NU lain di Indonesia yang sudah menjalankan program tersebut, tentu tengat waktunya mepet, belum ada pemahaman juga pengalaman hingga menyangkut bagaimana pendanaannya.
“Namun harus dicoba, dan Alhamdulillah ada jalan serta hasil positif. Lima dari empat belas peserta lolos Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau SBMPTN. Dan itulah jihad, PC GP Ansor didukung sejumlah pihak telah mengajak para peserta Sanlat BPUN untuk berjihad demi masa depan mereka. Apakah jika para alumni menjadi pribadi yang baik, menjadi orang-orang yang sejahtera bukan suatu jihad demi bangsa?” ujarnya.
Alumni Susbanpim PP GP Ansor itu menegaskan, Sanlat BPUN ialah jihad kreatif, jihad humanis, jihad yang damai.
“Itulah jihad yang layak dilakukan, kalau teror, menebar ketakutan bahkan membunuh, itu bukan jihad, tapi jahat,” tegasnya lagi. (rls/JJ)